Ekbis

39 Ribu Bibit Ayam Siap Menetas, Dimusnahkan

Jaga Keseimbangan Pasokan dan Cegah Harga Anjlok

PEMUSNAHAN: kegiatan pemusnahan 39 ribu bibit ayam siap menetas. (foto:ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sebanyak 39 ribu bibit ayam siap menetas dimusnahkan Sabtu (7/9/2019) demi menjaga stabilitas harga ayam potong di pasaran. Dengan rincian 10 ribu bibit ayam siap menetas milik perusahaan pembibitan ayam PT Intertama Trikencana Bersinar (ITB) cabang Balikpapan dan 29 ribu bibit ayam milik PT Malindo Feedmil Tbk cabang Balikpapan. Itu sesuai surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No 095009/se/pk.010/f/08/2019 tentang pengurangan DOC (Day Old Chick, alias bibit anak ayam berumur satu hari) final stok.

Heria Prisni (foto:run dollores-kotaku.co.id)

Pemusnahan turut disaksikan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan sebagai salah satu pelaksana pengawas. Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, perwakilan perusahaan pembibitan, Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) dan satgas pangan juga ditunjuk sebagai pelaksana pengawas.

“Ini langkah antisipasi untuk menjaga keseimbangan pasokan sekaligus memberi perlindungan kepada peternak,” jelas Kepala Dinas Ir Heria Prisni dijumpai kotaku.co.id di ruang kerjanya, Senin (9/9/2019). Jika dibiarkan menetas dan dibiarkan beredar maka over produksi daging ayam, berpotensi terjadi.

Hal itu, juga akan menyebabkan harga di pasaran tidak stabil bahkan berpotensi anjlok. Apalagi saat ini, tidak ada momentum yang mampu mengerek tingkat konsumsi. Seperti hari besar keagamaan.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Balikpapan Mustakim mengatakan harga acuan ayam hidup Senin (9/9/2019) sebesar Rp 12 ribu per Kg untuk ayam dengan bobot di atas 2 Kg per ekor dan Rp 14 ribu per Kg untuk bobot ayam kurang dari 2 Kg per ekor. Jumlah itu lebih rendah dari hari sebelumnya. “Sebelumnya bobot ayam kurang dari 2 Kg per ekor harganya Rp 15.500 per Kg,” jelasnya.

Pinsar merupakan asosiasi perusahaan distributor ayam potong. Ada 15 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota. Tak hanya menghimpun anggota, Pinsar juga menetapkan harga acuan yang disepakati bersama yang disebut harga posko. Selanjutnya perusahaan membandrol harga berdasarkan acuan. Cenderung lebih murah atau lebih mahal dari harga acuan yang telah disepakati bersama, tergantung volume permintaan dipasaran. Disebutkan, saat ini tingkat konsumsi di dalam kota cenderung normal. Sebanyak 38 ribu hingga 42 ribu ekor rata-rata per hari. Dengan rata-rata produksi 50 ribu ekor per hari.

Sementara itu di pasar tradisional, harga ayam potong terpantau turun. Di Pasar Pandansari, harga ayam potong dengan bobot 2,1 Kg per ekor dibandrol Rp 35 ribu per ekor. Sedangkan bobot 2,7 Kg dijual Rp 45 ribu per ekor. Rp “Waktu harga tinggi, bobot 2,1 Kg per ekor harganya Rp 40 ribu hingga Rp 45 per ekor dan Rp 65 ribu per ekor untuk bobot 2,7 Kg per ekornya,” kata Hj Paijem, pedagang setempat.

Turunnya harga lanjut dia menerangkan, turut mengikis permintaan. “Biasanya laku 400 sampai 450 ekor per hari saat ini 350 saja sudah tinggi, sepi,” pungkasnya. (run)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top