Ekbis

BPS: 100 Persen Rumah Tangga di Balikpapan Nikmati Listrik

Achmad Zaini

KOTAKU, BALIKPAPAN-Hingga tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan mencatat sebanyak 161.432 rumah tangga dari total 645.727 jiwa telah menikmati fasilitas listrik. Itu artinya rasio elektrifikasi Kota Balikpapan mencapai 100 persen dengan asumsi masing-masing rumah tangga beranggotakan empat orang.
“Tingginya rasio elektrifikasi mencerminkan pembangunan berjalan dengan baik termasuk pertumbuhan ekonomi,” kata Kepala BPS Kota Balikpapan Achmad Zaini kepada Kotaku.co.id, Senin (7/10/2019). Penjahit ujar dia memberikan salah satu contoh industri rumah tangga yang mengandalkan listrik, produktivitasnya akan meningkat tat kala menggunakan mesin jahit berbasis listrik dibanding manual.

Rasio Elektrifikasi merupakan perbandingan penggunaan listrik dengan jumlah rumah tangga di suatu daerah. Baik listrik yang dipasok dari PT PLN (Persero) maupun non PLN yang bisa didapat dari penggunaan pembangkit secara mandiri atau genset.
Lanjut Zaini karib ia disapa menjelaskan, dari total rumah tangga yang dialiri energi listrik, 95,66 persen di antaranya merupakan pengguna listrik PLN dan sisanya sebesar 4,33 persen menikmati pasokan listrik non PLN alias secara mandiri. “Seperti komplek perumahan Pertamina dan sebagainya, listriknya non PLN,” sambungnya kemudian.
Balikpapan pun menjadi kota dengan tingkat rasio elektrifikasi sempurna di Kaltim juga Samarinda.

Namun berdasarkan jumlah pengguna listrik yang diperoleh dari PLN, Samarinda mencatatkan rasio tertinggi yakni sebesar 98,90 persen, kemudian Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 98,13 persen baru kemudian Balikpapan. Sebaliknya, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Mahakam Hulu merupakan daerah dengan konsumsi listrik PLN terendah. Masing-masing secara berurutan 73,74 persen dan 76 persen. Itu karena penggunaan listrik non PLN masih cukup banyak. Masing-masing juga secara berurutan sebesar 25,42 persen dan 24,34 persen.
Secara keseluruhan di Kaltim penggunaan listrik PLN sebesar 91,96 persen dan listrik non PLN sebesar 7,57 persen.

Sementara itu, rumah tangga pengguna sumber air utama untuk kebutuhan memasak, mandi, mencuci dan lainnya mencapai 98,71 persen. Dengan sumber utama meliputi air yang diolah perusahaan air minum sebesar 80,71 persen dan sumur bor atau pompa sebesar 11,89 persen. Sedangkan untuk sumber utama konsumsi air minum terdiri air kemasan bermerek atau isi ulang sebesar 67,08 persen kemudian yang berasal dari perusahaan air minum sebesar 29,87 persen dan sisanya 3,05 persen berasal dari sumur pompa, sumur terlindung dan lainnya.

BPS Kota Balikpapan juga mencatat, rumah tangga yang menggunakan telepon seluler mencapai 86,47 persen. Jumlah itu lebih rendah dari Kota Samarinda dan Bontang yang mencapai 87,82 persen dan 92,46 persen. (run)

To Top