Corak

Buka Kelas Singkat, Indra Sjafri Ditodong Latih Timnas Senior

Dari Pegadaian Coaching Clinic Semangat Emas

Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi didampingi Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Edy Purwanto saat menerima cendramata secara simbolis dari Coach Indra Sjafri (foto:kotaku.co.id/run)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sejak pukul 12.00 Wita, Sabtu (26/10/2019), ruang meeting Hotel Blue Sky sudah dipadati pelatih dari sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB) dan guru olah raga dari berbagai sekolah dasar (SD). Ada SSB dari Kota Balikpapan tidak sedikit juga berasal dari Penajam Paser Utara (PPU). Pun begitu untuk guru olah raga tingkat SD, banyak juga yang datang dari luar Kota Balikpapan. Totalnya ada 135 pelatih.

Coach Indra Sjafri saat mengisi Pegadaian Coaching Clinic, Sabtu (26/10/2019) (foto:kotaku.co.id/run)

Bukan untuk melatih sepak bola anak didiknya atau mengikuti kompetesi. Melainkan untuk memetik ilmu dari Pelatih Tim Nasional (Timnas) U-23 Indra Sjafri. Ia didapuk hadir mengisi Pegadaian Coaching Clinic Semangat Emas dengan tema Mengenal Filosofi Kepelatihan Sepak Bola yang digelar PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah IV Balikpapan.

“Sepakbola tak hanya urusan kemampuan mengolah kulit bundar di lapangan tapi juga beribadah. Sepakbola bukan hanya kalah menang. Contohnya sekarang. Kaki pemain ada di wajah lawan. Jadi ada nilai yang harus dibangun. Jangan hanya bermain bola tapi juga beribadah,” ujarnya mengawali kelas, dihadapan para peserta.

Para peserta menyimak materi yang disampaikan Indra Sjafri dengan serius (foto: kotaku.co.id/run)

Pria kelahiran 2 Februari ini pun mengaku banyak belajar ilmu agama dari dunia sepakbola dan menjadikan olah raga tersebut sebagai jalan berdakwah. “Sujud syukur saat gol pertama kali dilakukan Evan Dimas 2013.
Sekarang hampir semua pemain bola sujud syukur saat cetak gol. Jadi bukan Mohamed Salah yang pertama kali,” tegasnya disambut sorak dan tepuk tangan peserta.

Mantan pelatih Bali United ini pun mengimbau para peserta untuk menanamkan nilai ibadah kepada anak didik mulai dari sekarang.

Dari situ, ia juga mengingatkan pentingnya menanamkan ilmu akademis. “Pemain sepakbola harus sekolah, harus cerdas sebab situasi di lapangan terjadi per detik,” tuturnya.

Yang tidak kalah penting, lanjut dia menerangkan, perlunya diperkenalkan investasi sejak dini. Sebab masa depan penting untuk direncanakan dari sekarang.

Namun sebelum itu semua diterapkan, minat yang terlebih dahulu dijadikan tolak ukur. “Orang tua jangan memaksakan anak penyuka sepakbola menekuni profesi lain. Dan penyuka profesi lain jangan dipaksakan bermain bola,” lugasnya.

Melangkah lebih dalam, ayah dua orang anak memberi pandangan, menjadi pelatih tak harus berangkat dari seorang pemain sepakbola.

“Saya sependapat dengan Pak Wali (Wali Kota Balikpapan, Red) tadi. Bahwa menjadi pelatih enggak perlu nunggu pensiun bermain bola, ketuaan,” paparnya kemudian disambut gelak tawa peserta.

Dan kepada seluruh peserta yang mengikuti kelas singkatnya, ia mengimbau agar menyudahi kegiatan wajib sebelum olah raga sepak bola yakni lari keliling lapangan hingga berkali-kali. “Mulai sekarang hentikan. Karena anak-anak bukan jadi (Lalu Muhammad) Zohri (pelari 100 Meter peraih juara dunia Atletik Junior 2018, Red). Sebaliknya, perbanyak kakinya bersentuhan dengan bola,” ujarnya memberi ilmu.

Kelas singkat bersama Indra Sjafri semakin “memanas” saat sesi tanya jawab dibuka. Peserta berebut memanfaatkan kesempatan tersebut. Puluhan pertanyaan pun langsung menghujaninya.

Dengan tenang dan tegas dia menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Meski sejak awal raut wajah sang pelatih tampak serius, ia juga piawai melempar canda. Tapi masih dengan rona wajah keseriusan. Termasuk pertanyaan pamungkas tentang sebuah keputusan menjadi keinginan seluruh pecinta sepak bola. Yakni adakah keinginannya menjadi pelatih timnas senior. Ditanya begitu, Indra memamerkan wajah tenang sembari melempar pandangan tajam ke peserta. Melihat itu, seluruh peserta menyemangati dengan gemuruh sembari menaruh harap Indra Sjafri memberi jawaban ya. Suasana menghening. Momentum itu dimanfaatkannya untuk memberi jawaban. “Kalau saya memang ditakdirkan, Bismillahirrohmanirrohim, saya siap,” ucapnya lagi-lagi disambut sorak sorai peserta.

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Edy Purwanto mengatakan hadirnya Indra Sjafri karena sang pelatih merupakan brand ambassador produk andalan Pegadaian yakni tabungan emas yang diharapkan dapat meningkatkan penetrasi pasar di Tanah Air.

Melalui Pegadaian Coaching Clinic bersama Indra Sjafri diharapkan dapat menambah pengetahuan para pelatih sepak bola di Kota Balikpapan untuk kemudian ditularkan kepada anak didik sehingga menjadi bibit unggul. “Kegiatan ini juga bentuk kepedulian dan pembinaan Pegadaian terhadap dunia pendidikan khususnya sepak bola,” terangnya saat memberi sambutan. Tak hanya pembinaan kepada pemain sepak bola sejak usia dini tapi juga para pelatih.

Tak hanya unggul dalam bidangnya, tetapi juga unggul membangun masa depan. Salah satunya merencanakan masa depan sejak dini dengan berinvestasi. Pegadaian, memiliki instrumen yang cocok. Yakni produk tabungan emas. Hebatnya lagi, investasi melalui tabungan emas yang ditawarkan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, kapan pun dan oleh siapa pun dari berbagai kalangan usia.

Tabungan emas salah satu produk investasi andalan Pegadaian yang dirancang khusus untuk merencanakan masa depan yang lebih pasti. Cukup dengan melakukan pembukaan rekening dan menyimpan dana. Selanjutnya, dana yang disimpan akan dikonversi dalam bentuk emas. Emas dipilih karena tren harga yang terus meningkat dengan rata-rata kenaikan 12 hingga 15 persen setiap tahunnya.

Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi yang berkesempatan hadir membuka kegiatan berpesan, kehadiran sang pelatih membawa banyak manfaat bagi dunia sepakbola Kota Balikpapan. “Petik ilmunya, bangun sepakbola cerdas tanpa kelahi,” serunya dihadapan peserta.

Setelah Coaching Clinic, aksi Indra Sjafri berlanjut di Lapangan Foni, Minggu (27/10/2019) pagi ini bertajuk Grassroots bersama 800 peserta usia SD. Dalam aksinya, Coach Indra juga akan dibantu para pelatih yang sebelumnya mengikuti kelas pelatihan. (run)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top