Ekbis

Gandeng Perusahaan Pelayaran Raksasa Dunia, KKT Siap Buka Kembali Direct Call

Gandeng Perusahaan Pelayaran Raksasa Dunia, KKT Siap Buka Kembali Direct Call
M Basir

KOTAKU, BALIKPAPAN-PT Kaltim Karingau Terminal (KKT) selaku pengelola Terminal Petikemas Karingau akan membuka kembali pelayaran rute internasional atau Direct Call untuk mengakomodir kegiatan ekspor. “Pelayaran perdana Direct Call akan dibuka 23 Maret 2020,” kata Direktur Utama KKT M Basir dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (11/3/2020). Gubernur Kaltim H Isran Noor dijadwalkan akan hadir. Rute yang akan ditempuh yakni Balikpapan-Tawau-Filipina-Shanghai. Satu kali dalam sepekan. Sebelum ke Balikpapan, kapal akan lebih dulu ke Makassar dari pelabuhan sebelumnya yakni Singapura. “Sesampainya di Shanghai barulah diurai ke negara sesuai tujuan,” gebunya.

Tak main-main, pelayaran langsung ke negara tujuan ekspor akan didukung perusahaan pelayaran raksasa dunia yakni Maersk Line Group melalui anak usahanya Sealand. Menurut Basir, tak mudah menggaet perusahaan kontainer terbesar di dunia yang bermarkas di Kompehagen, Denmark tersebut. Potensi komoditas ekspor Kaltim yang diklaim melimpah yang menjadi nilai tawar.

“Ekspor di Kaltim cukup tinggi tapi tidak terpola satu pintu sehingga tidak bisa diukur. Model muatan mayoritas curah. Dan hampir semua komoditas ekspor dikirim melalui Surabaya dan Jakarta dengan status antar pulau,” jelasnya. Dengan adanya Direct Call dari Balikpapan, perekonomian berpotensi terdongkrak dan efek pertumbuhannya akan dirasakan secara jamak. Mulai pelaku usaha, yang selama ini mengeluhkan mahalnya tarif kini lebih hemat ongkos menjadi lebih murah karena engiriman langsung dari daerah asal. Itu sejalan dengan harapan Presiden RI Joko Widodo agar biaya logistik bisa ditekan. Kelompok lain yang juga merasakan dampak positif yakni masyarakat hingga pemerintah daerah melalui pajak ekspor.

Lebih dari itu, yang menjadi magnet tertinggi tingginya ketertarikan Maersk Line Group melintas ke Balikpapan yakni jaringan transhipment KKT yang sudah mengakar. Ya, sejak beberapa tahun terakhir KKT diperkuat kegiatan transhipment yakni pengiriman petikemas ke pelabuhan utama (HUB) alias pelabuhan perantara dalam hal ini TPK Kariangau yang kemudian dikirim ke tujuan lain di sejumlah daerah menggunakan kapal feeder. Yakni armada angkutan peti kemas berukuran kecil.

Ya, terbukanya konektivitas ke pelabuhan lain menggunakan kapal feeder melalui transhipment berkorelasi positif terhadap pertumbuhan volume produksi. Dan setiap tahunnya, volume transhipment mengalami peningkatan. Tengok saja kontribusi terhadap total produksi handling (troughput). Sebesar 40 persen atau 60 ribu kontainer rata-rata per bulan.

Awalnya transhipment yang dilayani hanya rute Balikpapan-Berau-Balikpapan. Belakangan semakin meluas hingga ke Palu, Biting, Toli Toli, Gorontalo, Ternate, Ambon, Banjarmasin dan Pantoloan. Kaltara menjadi daerah berikutnya yang akan dibidik.

Sembako merupakan muatan yang mendominasi kiriman ke daerah-daerah melalui TPK. Itu karena kapal bervolume besar dari Jakarta-Surabaya hanya singgah ke Balikpapan. “Nah, daerah-daerah selanjutnya akan membawa komoditas ekspornya melalui layanan transhipment ini untuk selanjutnya dikirim ke negara tujuan melalui KKT,” ucapnya percaya diri.

Dengan begitu, volume muatan Sealand akan terus terjaga. Ia pun optimis, Direct Call dari KKT akan memberi dampak positif dan menjadi lokomotif bagi perekonomian Kaltim dan daerah sekitarnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top