Metro

ODP Capai 1.063, Hasil Lacak hingga Kesadaran Masyarakat Periksa Kesehatan

Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi (tengah) didampingi Wawali H Rahmad Mas’ud (kiri) saat memberi keterangan pers, Jumat sore (27/3/2020) (foto: kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Orang dalam pantauan (ODP) yang melakukan karantina secara mandiri di rumah, kembali bertambah. Hingga Jumat (27/3/2020) mencapai 1.063 ODP. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 29. Jumlah yang sama dengan yang dengan yang dilansir sehari sebelumnya. Di mana dua di antaranya PDP asal luar kota.

“ODP bertambah karena hasil lacak kontak, selain itu masyarakat juga sudah paham untuk periksa sendiri dan ada juga hasil pantauan kedatangan di airport melalui kartu kesehatan yang diisi (para penumpang),” terang Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty saat memberi keterangan pers bersama Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi dan Wakil Wali Kota H Rahmad Mas’ud di halaman balaikota, Jumat (27/3/2020).

Untuk mengantisipasi penyebaran, rumah sakit di Kota Balikpapan sudah menggandakan kekuatan. Di antaranya dengan menambah ruang isolasi. Rinciannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) sudah menambah 21 ruang isolasi, Rumah Sakit dr R Hardjanto menambah empat ruang isolasi dan Rumah Sakit Restu Ibu menyiapkan satu ruang isolasi. “Hampir seluruh rumah sakit di Balikpapan sudah bersiap dan saling mendukung dalam pelayanan kasus Covid-19 ini,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk percepatan penanganan, Pemkot Balikpapan bakal menerima alat Rapid Test yakni metode uji cepat untuk melacak infeksi virus, dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.

“Setelah Rapid Test tiba, akan dilihat protokolnya (penanganan Covid-19). Di Jakarta (yang lebih dulu diuji menggunakan Rapid Test) petugas dokter dan tim medis lainnya yang terlibat dalam penanganan virus Corona,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi mengatakan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan melawan virus Corona, pihaknya tengah menunggu persetujuan Kementerian Agama terkait pemanfaatan asrama haji Batakan sebagai tempat penanganan pasien. “Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, bahwa gubernur sudah mengajukan surat tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” jelas Rizal. Pilihan lainnya yakni guest house dan hotel klasifikasi melati juga siap melayani. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top