
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan gencar melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara terstruktur, sistematis dan masif dalam rangka memutus rantai penularan virus Corona (Covid-19). Tidak terkecuali para stakeholder lainnya. Terkait itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Fadlianoor mengusulkan, tanggap darurat juga perlu dilakukan hingga di tingkat RT. Salah satunya dengan membagikan alat semprot (Sprayer) jinjing ke seluruh RT. Dengan begitu penyemprotan cairan disinfektan bisa dilakukan secara rutin di lingkungan masing-masing. Bahkan dapat dilakukan secara serentak.
“Untuk melawan wabah ini perlu sinergi antara Pemkot, DPRD, TNI, Polri dan masyarakat. Nah, DPRD telah mengalokasikan dana Rp 6,5 miliar, saya rasa cukup untuk membeli alat (semprot) untuk 1.600 RT se-Balikpapan,” terangnya saat dihubungi Kotaku.co.id, Sabtu (29/3/2020).
Pembagian alat semprot jinjing juga wajib disertai dengan bantuan pasokan cairan disinfektan. “Maksimalkan dulu pasokan yang (tersedia) di pemkot, yang baru datang, kalau sudah habis baru masyarakat diedukasi cara meramu bahan yang benar. Jangan sampai salah campur yang akan mengakibatkan (cairan disinfektan menjadi) racun,” lugasnya.
Lanjut dia menerangkan, memfasilitasi sarana tanggap darurat Covid-19 berupa alat semprot dan cairan disinfektan ditiap RT mendesak untuk dilakukan guna mengantisipasi keterbatasan personil dan armada unit teknis yang ditugasi melakukan aksi pencegahan. Dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan. “Jadi masyarakat harus ikut andil, bergotong royong, fasilitasnya dibantu oleh DPRD dan Pemkot Balikpapan melalui BPBD,” gebunya kemudian.
Ya di Balikpapan, ada 12 pasien positif Covid-19. Jumlah itu menjadi yang tertinggi di Kaltim. Satu pasien merupakan positif virus Corona pertama di Balikpapan cluster penularannya dari kegiatan yang diikuti di Bogor. Belakangan menularkan empat anggota keluarganya yang juga dinyatakan positif. Selanjutnya, tiga pasien positif juga cluster Bogor. Kemudian dua pasien positif lainnya masing-masing memiliki riwayat perjalanan kerja ke Jakarta dan ke Jepang. Terakhir, satu pasien yang terinfeksi usai mengikuti kegiatan pertemuan di Kabupaten Gowa, Sulsel meski kegiatan tersebut dibatalkan. Adapun pasien cluster Sulsel merupakan warga Banjarmasin yang transit di Balikpapan namun kemudian dirawat karena sakit dan dinyatakan terinfeksi. Sekira pukul 16.00 Wita, Minggu (29/3/2020), Pemkot Balikpapan mengumumkan pasien positif Covid-19 cluster Sulsel tersebut, meninggal dunia. Dan akan dimakamkan sesuai protokol pemakaman pasien terinfeksi, pada pukul 17.00 Wita dihari yang sama. (*)
