Ekbis

Bambang Haryo: Penurunan Harga Solar Selamatkan Ekonomi, Saatnya Pemerintah Melihat Multiplier Effect

Tarif Listrik

Bambang Haryo Soekartono.

Tidak hanya itu, penurunan harga solar akan memangkas biaya pembangkit listrik yang kini masih menggunakan bahan bakar ini sekitar 20 persen. Apabila ditambah dengan penurunan harga batu bara dan gas yang mencapai 50 persen maka, biaya pembangkit listrik akan turun drastis sehingga tarif listrik menjadi murah.

Selain tarif listrik, lanjut Bambang Haryo, harga gas yang merosot hingga di bawah 2 dolar AS per Million British Thermal Unit (MMBU) seharusnya membuat harga pupuk juga turun lebih dari 50 persen, mengingat pabrik pupuk di dalam negeri masih membeli gas pada harga 7 dolar AS per MMBTU.

“Penurunan harga solar, tarif listrik dan gas ini akan menjadi insentif yang sangat efektif bagi pelaku usaha dan masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akibat corona. Dampaknya sangat besar bagi perekonomian dan stabilitas keamanan nasional,” ujarnya.

Bambang Haryo mengingatkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang akhir masa pemerintahannya pernah menahan kenaikan harga BBM meskipun harga minyak dunia sempat mencapai level tertinggi, yakni di atas 100 dolar ASA per barel posisi Februari 2014.

Saat itu, pemerintah menggelontorkan subsidi BBM sekitar Rp190 triliun agar harga BBM subsidi stabil, yakni premium Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter. Hasilnya, ekonomi bisa tetap tumbuh sekitar 5 persen pada tahun 2014 karena dunia usaha, terutama UMKM, bisa bertahan dari ancaman krisis.

Dia menilai strategi SBY ini berhasil menyelamatkan UMKM yang kontribusinya sangat besar bagi perekonomian yakni 60 persen produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 90 persen tenaga kerja.

Print Friendly, PDF & Email

Pages: 1 2 3

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top