Parlementaria

RDP dengan Dishub, DPRD Balikpapan Bahas Kebijakan Penutupan Jalan hingga PJU

Alwi Al Qadrie

KOTAKU, BALIKPAPAN-Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan, Kamis (11/6/2020).

“Pembahasan mengenai penggunaan masker, (kebijakan) penutupan jalan, menjaga jarak dan PJU (penerangan jalan umum, Red),” jelas Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri usai memimpin rapat.

Ia menjelaskan bahwa Dinas Perhubungan akan membuka seluruh ruas jalan yang ditutup akhir Juni 2020. Dengan catatan kasus Covid-19 dalam kondisi landai, tidak peningkatan. Sebaliknya, jika meningkat maka akan diperpanjang. Dengan tujuan untuk memutus rantai penularan virus Corona di Kota Balikpapan.

Selanjutnya, yakni menenkan pengelola restoran, pasar, mal, caf3 atau tempat yang ramai untuk memajang pemberitahuan akan kewajiban penggunaan masker bagi seluruh pengunjung.

Ya, sejak diberikan relaksasi kepada masyarakat, pusat belanja dan restoran maupun cafe termasuk tempat keramaian lainnya semakin dipadati warga seolah tidak ada ancaman penularan Covid 19. Sebelumnya, seluruh pesanan dibawa pulang. Kini, pengunjung diperkenankan menikmati santapan ditempat. Di antaranya ada yang datang tanpa menggunakan masker. “Jika tidak menggunakan masker tidak boleh masuk (restoran) hanya boleh take away (bawa pulang) saja karena hasil survey sampai saat ini (kasus Covid-19) Balikpapan masih naik terus tidak ada penurunan,” tegasnya.

Dinas Perhubungan, lanjut dia menerangkan, memang tidak membagikan masker. Akan tetapi ada pihak terkait yang akan mendukung kebutuhan masker bagi warga. Lanjutnya, kepada angkutan umum, ia mendesak adanya pembatasan jumlah penumpang yang akan diangkut. Yakni hanya 50 persen dari total kapasitas.

Mengenai PJU, DPRD mengusulkan diambil alih kembali oleh Dishub. Saat ini, PJU di bawah wewenang kelurahan. Ia memandang adanya ketidaksiapan karena tidak ahli di bidang tersebut. Memang saat ini, belum ada pasang baru PJU karena belum ada anggaran tetapi pemeliharaan dan penambahan bola lampu sudah dilakukan. “Bukan hanya pemasangan tiang dan lampu tetapi instalasi yang harus dipikirkan karena itu yang paling penting. Percuma ada tiang dan lampu tidak ada instalasi karena itu anggarannya paling besar,” pungkasnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top