Ia melihat Pilkada Balikpapan kekuatan petahana cukup tinggi untuk mendapat dukungan masyarakat. Siapa lagi kalau bukan Wakil Wali Kota H Rahmad Mas’ud (RM). Selain didukung partai politik yang sudah dapat mengusung sendiri, sosok Rahmad Mas’ud sudah memiliki modal sosial yang cukup dan pengalaman menjabat selama ini.
“Beliau harus cepat menentukan pasangannya, sehingga cepat bekerja membangun komunikasi dengan masyarakat dan membuat program-program yang akan ditawarkan sebagai visi dan misinya. Dan tak kalah penting pasanganya harus paham dan seirama mewujudkan visi-misi itu,” terangnya kemudian.
Melihat Balikpapan yang kian dinamis, dr Hakim menilai figur profesional dan memahami pemerintahan penting untuk digaet RM sebagai wakilnya di pemerintahan. Hal ini berkaca pada pilkada-pilkada Balikpapan sebelumnya. Tatkala berakhirnya jabatan, terjadi hubungan yang kurang harmonis antara wali kota dan wakilnya.
“Dan akhirnya bukan pembangunan masyarakat yang diutamakan, tapi masing-masing sibuk dengan menyiapkan pencalonan diri mereka dan membuat kubu-kubuan saling berebut pengaruh di bawahnya. Pemerintahan menjadi tidak sehat, pembangunan menjadi terganggu,”papar dr Hakim.
Disinilah RM lanjut dr Hakim, sedang diuji. Jika dahulu mungkin dia bingung mencari perahu. Sekarang sedang dihadapkan figur yang tepat menemaninya dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun ke depan. Karena hampir semua figur yang ada sudah mendaftar di Partai Golkar Balikpapan, di mana RM sebagai ketua parpol tersebut. Dan tak mungkin Golkar akan menyerahkan jabatan Balikpapan 1 untuk kader atau figur lain. Melainkan tinggal menentukan wakilnya saja.
“Pilih yang sangat memahami di pemerintahan, tidak resisten dengan persoalan hukum yang terjadi. Tidak ada perbedaan kepentingan politik. Sehingga ketika sudah menjabat, wali kota dan wakilnya langsung action. Karena sudah saling memahami apa yang harus dilakukan,” saran dr Hakim terdengar bijak. (*)
