Metro

BHS: 30 Persen Pembangunan Dibiayai Negara, Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Harus Lebih Murah

Bambang Haryo Soekartono

KOTAKU, BALIKPAPAN-Hujan keluhan tarif tol Balikpapan-Samarinda dari sejumlah masyarakat lantaran dinilai mahal, turut membetot perhatian praktisi dan pemerhati transportasi logistik Bambang Haryo Soekartono. Karena menurutnya, infrastruktur dibangun dengan konsep yang memberi efek domino bagi perekonomian suatu daerah. “Tujuannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Kalau tarifnya murah, bisa digunakan angkutan logistik dan transportasi umum,” ulasnya saat dihubungi Kotaku.co.id di sela aktivitasnya, Selasa (16/6/2020). Bahkan roda ekonomi akan menggelinding dengan cepat. Hal itu penting untuk diperhatikan di tengah pandemi Covid-19 yang memukul mundur seluruh aspek. Terutama perekonomian. Lebih dari itu, dengan tarif yang lebih terjangkau, pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat.

Sebaliknya, tarif yang dibandrol mahal secara otomatis mengendurkan animo pengguna jasa. “Kalau pun ada, mahalnya tarif yang dibayarkan sudah pasti dibebankan ke konsumen. Ujung-ujungnya, harga-harga akan melejit,” gebunya.

Dia memandang, tarif tol Balikpapan-Samarinda sejatinya lebih murah. Apalagi, sambung Bambang karib ia disapa, dari total biaya pembangunan tol Balikpapan-Samarinda, 30 persennya menggunakan anggaran penyertaan modal negara. “Jadi harusnya lebih murah dibanding tol yang dibangun swasta murni,” gebunya.

Terlebih lagi, tol pertama di Kalimantan itu dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Orientasinya harus sosial, jangan profit oriented,” imbuhnya.

Adapun besaran tarif tol Balikpapan-Samarinda, Samboja-Simpang Pasir golongan I Rp 75.500, golongan II dan III Rp 113 ribu, golongan IV dan V Rp 151 ribu. Rute Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2 golongan I Rp 83.500, golongan II dan III Rp 125.500 sedangkan golongan IV dan V Rp 167.500. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top