
KOTAKU, BALIKPAPAN-Giat ketahanan pangan terus ditingkatkan di setiap wilayah. Khusus di wilayah Kampung Kangkung Sumber Rejo yang kini ditetapkan sebagai Kampung Tangguh program TNI-Polri, bukan hanya di RT 40 saja yang dikembangkan melainkan di lima RT lainnya. “Dalam waktu dekat di bulan-bulan ini kami bisa buka lahan baru di RT 44,” jelas Lurah Sumber Rejo Umar Hadi di Kampung Kangkung Sumber Rejo, Kamis (9/7/2020).
Ia pun menjelaskan bahwa bahwa di Kampung Kangkung ini selain kangkung, lele dan nila juga pengembangan untuk ketahanan pangan lainnya juga ada hidroponik, ada pengolahan cambah dan juga tanaman buah-buahan serta sayur mayur lainnya. “Kampung Tangguh, perpaduan dari kampung siaga Covid dan kampung yang memiliki ketahanan pangan yang apabila sewaktu-waktu pandemi mewabah di sini, kampung ini siap di lockdown, karena di sini sudah siap dapur umum, gudang sembako maupun rumah karantina yang di kelola oleh warga,” terangnya.
Terbukti, kemarin ada satu orang pendatang yang dianggap sebagai orang dalam pemantauan (ODP) yang tinggal di rumah karantina, tidak tinggal di rumah sampai dengan aman dan nyaman baru boleh berkumpul dengan keluarga tapi itu tentunya dengan persetujuan keluarga.
Untuk pengembangan di lima RT tersebut mempunyai karakter yang berbeda-beda seperti pengembangan terong, tomat, lombok yang sedang diuji coba. Adapula, pengembangan bibit lainnya dan ada juga kelompok tani baru yang karakternya sama seperti ini.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud menyampaikan bahwa ini bisa dicontoh di daerah-daerah lain bukan hanya di Balikpapan Tengah agar bisa inisiatif dan inovasi dari tingkat kecamatan, kelurahan maupun dinas ini diperlukan dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid. “Kami anjurkan untuk membuat ide ini bukan hanya di sini saja, tapi di seluruh wilayah di Balikpapan dan apresiasi, terima kasih kepada TNI-Polri yang gencar untuk membudidayakan lele dan kangkung untuk memotivasi teman – teman,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya ini bisa terpacu ingin berbuat seperti ini. Walaupun di tengah kota, ada pembudidayaan kangkung dan bisa menjadi destinasi wisata. “Ini harus dikembangkan dan kami dukung kegiatan seperti ini,” tukasnya.(*)
