Metro

Ke PPU, Anggota Komisi VII DPR RI Pastikan Proyek Tol Teluk Balikpapan Berlanjut

(ki-ka): Bupati PPU H Abdul Gafur Mas’ud mendampingi anggota Komisi VII DPR RI yakni H Awang Faroek Ishak dan H Rudy Mas’ud saat menggelar reses di Kabupaten PPU (foto:kotaku.co.id/ist-humas)

KOTAKU, PENAJAM-Rencana proyek pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan dipastikan akan terus berlanjut meski saat ini, prosesnya mengalami penundaan untuk sementara waktu. Hal itu dikemukakan anggota Komisi VII DPR RI H Awang Faroek Ishak dan H Rudy Mas’ud saat kunjungan kerja di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin (28/7/2020). “Jembatan Tol Teluk Balikpapan itu tidak berhenti. Pabrik Precast ini kan awalnya dibangun memang khusus untuk pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan. Jadi pembangunannya tidak berhenti hanya saja masih tertunda karena kondisi saat ini,” kata Awang Faroek.

Dia menjelaskan, dalam kesepakatan sebelumnya, skema pembiayaan pembangunan jembatan melibatkan Pemerintah Provinsi Kaltim sebesar 20 persen, kemudian Pemerintah Kabupaten PPU mendanai 10 persen dan Pemerintah Kota Balikpapan 5 persen. Sisanya oleh PT Waskita Karya Tbk. Namun lanjutnya, apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing daerah tidak memungkinkan maka peluang kerja sama dengan pihak ketiga atau investor akan dibuka. Ia pun yakin, ada banyak investor yang tertarik.

Apalagi, pembangunan jembatan ini juga telah melalui berbagai tahapan. Misalnya dari semula pembangunan jembatan dirancang menggunakan empat pylon alias tonggak menara menjadi dua pylon pada pembahasan berikutnya. Itu karena penggunaan empat pylon menelan biaya yang cukup besar.

“Penghalang saat ini hanya KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Semayang Balikpapan, Red). Tapi Keputusan Presiden sudah tidak bisa diubah dengan ketinggian 50 meter, jadi tidak ada alasan lagi. Kalau KSOP masih menghalangi harus dilaporkan ke yang lebih tinggi,” tegas Awang.

Ya, ketinggian jembatan dari permukaan air laut saat pasang (Clearance Area) sempat menjadi perdebatan panjang sejak proyek menyeruak.

Namun berdasarkan pengalamannya melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia untuk mencari tahu jembatan tertinggi, Awang mengaku belum pernah menemukan ketinggian jembatan melewati 50 meter.

Print Friendly, PDF & Email

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top