Pembagian tergantung dari keluarga miskin (Gakin) di setiap sekolah karena ada dalam satu sekolah memiliki gakin lebih dari satu maupun cuma satu dan adapun tidak memiliki gakin. Gakin pun tidak berdasarkan dari KIP dan PKH akan tetapi berdasarkan pengisian kuesioner yang diisi orang tua anak didik pada saat masuk sekolah agar lebih valid, tepat sasaran artinya tidak melenceng dan bisa diterima sama orang yang berhak
“Mengenai peduli pendidikan 1.708 kami mengambil momen 17 Agustus yang merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sehingga mudah-mudahan jika Allah menghendaki masyarakat banyak empati berharap mudah-mudahan targetnya bisa mencapai sekitar 1.708 buah. Kami akan distribusikan kepada para penerima peserta didik yang tidak mampu dan para orang tua yang memang kesulitan untuk pembelajaran daring,” terangnya.
Peduli Pendidikan 1.708 ini khusus Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP). Para kepala sekolah mulai Senin lalu mulai mendonasikan HP atau laptop kepada Dinas. “Kami mengimbau kepada masyarakat tapi kami mulai dari keluarga besar Disdik dulu, minimal bisa terkumpul 150 buah HP atau laptop yang ada setelah itu kami sampaikan kepada masyarakat, ke OPD, DPRD, ya mudah-mudahan dapat dukungan yang luas,” gebunya.
Ada teknisi yang akan mengecek kondisi barang donatur itu untuk mengetahui kelayakan barang tersebut, spesifikasinya. “Kalau dinyatakan layak kami ambil misalnya dalam kondisi kurang baik apakah masih bisa diperbaiki atau tidak, kalau tidak ya tidak kami berikan intinya kami memberikan kepada penerima manfaat jangan merepotkan,” pungkasnya.
Dia pun bersyukur hari ini donatur pertama kali yang datang adalah seorang pelajar SMKN 6 kelas X Rafi Agus. “Saya akan menyerahkan perlengkapan yang saya sukai kepada orang yang membutuhkan,” pungkasnya.(*)
