Parlementaria

Parlindungan: Perlunya Penambahan Tim Medis Penanganan Covid 19 Balikpapan

Parlindungan

KOTAKU, BALIKPAPAN-Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Balikpapan berdampak terhadap tim medis yang juga terpapar Covid 19. Dengan adanya tim medis yang terinfeksi Covid 19, berakibat terhadap rumah sakit yang kekurangan tenaga medis. “Mereka (Tim Medis,Red) kelelahan karena semakin banyak pasien mungkin harus ada penambahan tenaga medis di Balikpapan,” jelas anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Parlindungan saat dihubungi, Kamis (20/08/2020).

Dia menjelaskan bahwa saat ini rumah sakit kuwalahan karena semakin banyak pasien positif yang dirawat, sehingga banyak tim medis yang bekerja sudah melebihi delapan jam. Dan ini berbahaya bagi kesehatan tim medis karena fisiknya mulai drop berhadapan dengan pasien yang terkonfirmasi positif. “Secepatnya harus ada perhatian khusus untuk penambahan tim medis ini untuk mensupport saudara-saudara kami yang selama ini sudah beker keras,” serunya.

Berdasarkan informasi ia terima, salah satu rumah sakit rujukan Covid 19 membuka pendaftaran tenaga perawat. “Mudah-mudahan ini bisa membantu menutupi kekosongan shift mungkin, atau untuk membantu supaya pekerjaan tidak lebih dari delapan jam sehingga tim medis tidak terlalu lelah,” tegasnya.

Kebutuhan tim medis memang diperlukan di rumah sakit daerah di Kota Balikpapan, apalagi saat ini Pemerintah Kota sedang mempersiapkan Asrama Haji untuk dijadikan pusat isolasi mandiri. Yang juga memang memerlukan tenaga medis tambahan. “Mudah-mudahan ke depan sambil dipantau apakah kemampuan kami memenuhi untuk menambah lagi tenaga medis atau seperti apa,” ucapnya.

Menurutnya, khusus tim medis dalam penanganan Covid 19, mempunyai standar honor berbeda dengan tenaga medis yang menangani pasien reguler sehingga perlu ada hitungan sesuai dengan kemampuan daerah. “Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19 di Balikpapan supaya kami tidak mengorbankan anggaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red) yang lain untuk dialihkan menangani Covid-19. Karena dinas lainnya punya (program yang juga mendesak) dan harus berjalan seperti penanganan banjir, (pembangunan atau perbaikan) sekolah dan lain-lain, komplek masalah kami sekarang karena ada Covid 19,”tukasnya.

Rencananya Komisi VI akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan untuk memantau sekaligus mengevaluasi dan juga mencari alternatif yang bisa dilakukan guna menyikapi peningkatan kasus Covid-19.

Harapannya adanya pengaturan waktu kerja bagi tenaga medis tidak lebih dari delapan jam karena terkait dengan kondisi tubuh, karena akan rentan jika sudah kelelahan. Dan juga akan menghitung berapa minimun tenaga medis dalam satu waktu kerja yang dibutuhkan dalam situasi seperti sekarang ini di setiap rumah sakit. “Ke depan juga akan coba kami diskusikan kepada DKK supaya ada standar operasional prosedur sekaligus juga minimum tim yang harus berjaga selama delapan jam dalam kondisi sekarang ini, mudah-mudahan kami dapat bantuan dari provinsi ataupun dari APBN,” pungkasnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top