Tak mau mengulur waktu mengingat sore sudah berganti malam, Nurlena menghampiri Rahmad Mas’ud yang kala itu tengah sibuk menyiapkan materi pendalaman visi misi.
“Bang (panggilan Nurlena kepada suaminya, Red), malam ini saya enggak usah ikut ya,” tutur Nurlena mengenang izin yang diajukan. Namun tidak dipungkiri ada rasa tak enak mengganggu di hatinya. “Ikutlah, semangati saya,” ungkap Nurlena menirukan pinta Rahmad Mas’ud.
Tapi tekad sudah bulat. Sebelum keputusan digoyahkan permohonan sang suami untuk tetap hadir mendampingi Debat Publik, ia memilih bergegas menyiapkan perlengkapan penunjang sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti masker dan sarung tangan. Khusus masker, ia menyiapkan jenis pelindung wajah dengan penyaring partikel yang sesuai dengan standar N95 dari National Institute for Occupational Safety and Health air filtration rating Amerika Serikat.
Meski sudah pasti tidak menghadiri Debat Publik menyaksikan Rahmad Mas’ud beraksi secara langsung, ia tetap membakarkan semangat untuk sang suami dan mengantarkan hingga menuju pintu utama rumahnya.
Saat mobil yang mengantar Rahmad Mas’ud beserta rombongan hilang dari pandangan, Nurlena mengambil langkah cepat menuju ruang keluarga.
Di ruangan itu, terdapat TV layar lebar berukuran raksasa. Ia berniat menonton Debat Publik yang disiarkan secara langsung sejumlah channel TV lokal.
