“Banyak mesin penghalus yang digunakan petani di Balikpapan merupakan mesin pengolah pakan ternak. Bukan APPO, sehingga belum mampu menghasilkan tingkat kehalusan yang baik. Masih cukup kasar, hingga sulit diolah menjadi pupuk organik,” ungkapnya.
Sementara Itu, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Asmuji berterimakasih kepada kampus ITK yang sudah memberikan mesin APPO. Jadi ke depan, para petani tidak kesulitan lagi untuk mengolah bahan pupuk organik.
“Selama ini kami membuat pupuk organik atau kompos masih dengan cara manual. Dengan alat seadanya. Jadi butuh waktu lama untuk menunggu bahannya mengalami proses pembusukan, lalu dihaluskan. Semoga dengan adanya mesin APPO ini, kami ke depannya lebih mudah memproduksi pupuk organik dengan kualitas yang lebih bagus. Terimakasih kepada ITK,” pungkasnya.
Dalam penyerahan mesin APPO, selain pihak kampus ITK yang diwakili dosen dan mahasiswa, turut hadir beberapa petani dari koptan Sumber Rejeki, serta disaksikan oleh UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan Pertanian Tananam Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim yang diwakili Indah. (*)
