Yang berbeda dalam pelaksanaan misa Natal saat pandemi ini yakni biasanya komuni berbaris ke depan tetapi tahun ini tidak, maka petugas yang membawakan komuni ke bangku umat. “Ini yang menjaga tetap supaya penularan tidak terjadi,” ungkapnya.
Begitu juga nanti pada saat selesai misa Natal, para umat akan keluar satu per satu yang dimulai bertahap dari belakang agar tidak bergerombol.
Parayaan misa Natal di Gereja Katolik Santa Theresia Balikpapan dilaksanakan sebanyak dua kali yakni pukul 15.00 Wita dan 20.00 Wita. Tema Natal pada tahun ini adalah Mereka akan Menamakannya Immanuel sebagaimana diambil dari Matius 1:23.
“Pastor yang memimpin perayaan misa Natal adalah Pastor Paroki Gereja Santa Theresia Frans Huvang Hurang,” ucap Andika.
Andika menyampaikan untuk tema budaya tidak dilaksanakan dan perarakan hanya dilakukan petugas gereja saja. Walaupun di tengah pandemi ini kesulitan dalam mencari petugas yang mau dan berani untuk membantu ibadah ini.
“Perbedaan dari pandemi ini kami berharap tetap bertahan, semoga dengan doa kami baik untuk umat Katolik dan seluruh masyarakat Kota Balikpapan tetap sehat. Kami berharap pandemi segera berakhir di kota kami dan di seluruh dunia,” pungkasnya.(*)
