KOTAKU, BALIKPAPAN-Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan H Iwan Wahyudi merasa cemas. Pasalnya Pembelajaran Tatap muka (PTM) di sekolah akan diterapkan 11 Januari 2020 namun kasus Covid 19 selama dua pekan terakhir ini justru meningkat. Setiap hari rata-rata mencapai 50-60 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan. Meski begitu ia optimistis bahwa metode PTM tetap berjalan sesuai dengan rencana.
“Kuncinya adalah bagaimana kami bersama-sama menekan kasus Covid ini agar tidak melonjak lagi, agar pembelajaran tatap muka bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Masyarakat harus sama-sama disiplin, patuh,” jelasnya saat ditemui usai menghadiri Konferensi VII Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama, Balikpapan Selatan di aula Rumah Jabatan Wali Kota, Minggu (27/12/2020).
Lanjutnya, berdasarkan kacamata Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Balikpapan, menginginkan hal yang sama dengan yang dikehendaki para orangtua di Balikpapan. Yakni lebih banyak memilih PTM dibanding Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Kami lihat orangtua dan anak-anak sudah sangat rindu untuk belajar di sekolah,” ucapnya.
Kemudian, Iwan mengatakan jika tidak mudah bagi guru dan anak-anak belajar melalui daring, untuk membangun kepatuhan dan ketaatan siswa. “Sekolah kan membangun kedisiplinan, ketaatan, dan nggak gampang (diterapkan, Red) kalau lewat daring,” ungkapnya.
Iwan mencotohkan, anak-anak sekolah hampir satu tahun belajar dari rumah. Adapun tujuan dari pembelajaran tatap muka itu agar anak-anak patuh, karena sudah ditentukan jadwal masuk sekolah sampai dengan jadwal pulang. “Itu kan menata ketertiban, kepatuhan terhadap anak-anak, sementara daring berat,” urainya.
Besar harapannya PTM ini bisa berjalan tetapi tetap mengedepankan kesehatan. “Selamat itu nomer satu, kalau pertumbuhan Covid bisa kami tekan, saya yakin kami bisa bersama-sama menjalankan pembelajaran tatap muka,” tutupnya.(*)
