Dalam jangka waktu yang lama, pria itu pun kembali dan nengambil sajadah. Hal itu diketahui Wahyu setelah melihat rekaman CCTV, ia mengetahui keesokan harinya setelah kejadian.
“Itu hilang saya tahu keesokan harinya (Minggu, 28/3/2021) begitu saya mau menjadi imam salat kok cuma satu sejadahnya, dan justru dikira saya yang bawa untuk bersihkan, gara-gara itu saya langsung berfikir wah kemalingan lagi, lalu saya tanya sama marbot kapan mulai gak ada, ternyata mulai kemarin,” sambungnya.
Seletah itu Wahyu memutar CCTV masjid. Dari situlah pelaku ketahuan dan menurutnya pelaku beraksi Sabtu (27/3/2021) pukul 14.30 Wita. Wahyu mengatakan pelaku memilih untuk mengambil sajadah yang lebih tebal dikarenakan memiliki harga jual yang tinggi.
Ia juga mengatakan, pelaku tidak menggunakan sepeda motor dan hanya berjalan kaki, namun selalu membawa tas untuk meletakan barang yang ia ambil.
Hal itu membuat berfikir Wahyu ingin memberikan sanksi sosial kepada pelaku untuk memberikan efek jera agar tidak kembali melakukan serta mengimbau pengurus masjid lainya agar berhati-hati jika melihat pria tersebut.
“Saat ini cukup sanksi sosial saja, belum terpikir untuk melaporkan ke polisi, mudah-mudahan dengan ini beliau tidak mengulang lagi, gak seberapa sih yang diambil cuma kelakuanya yang merugikan,” pungkasnya. (*)
