Ketua RT 06 Lukman menuturkan bahwa penerapan program zona Zero Tolerance dicanangkan di tengah waktu yang tidak tepat.
“Kami RT pontang panting mengimbau warga kami untuk ikut bagaimana cara menanggulangi program ini bersama-sama tapi malah kami disibukkan dengan program zona zero tolerance yang tidak ada sosialisasinya. Kami RT adalah forum resmi dari pemerintah tapi kami tidak pernah diajak sosialisasi,” papar Sekretaris LPM kelurahan klandasan Ilir.
Selaras dengan Ketua RT 05 Suhartono menjelaskan warga sepanjang Jalan Jenderal Sudirman terdiri 30 RT akan berjuang. “Apabila, zona zero tolerance tetap diberlakukan maka warga minta hak untuk diukur ulang tanah yang milik warga setempat sepanjang 9 meter yang digunakan jalan. Kami punya hak, dia punya hak, karena kami belum pernah dibayar. Akan kami patok tanah itu,” tutupnya.(*)
