KOTAKU, BALIKPAPAN-Minimnya sarana dan prasarana serta program pembangunan aset-aset strategis, menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan produksi ekspor bidang perikanan di Kaltim.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono berjanji akan mendorong program-program pembangunan maupun revalitasi aset-aset, sarana dan prasarana khusus perikanan dan pertanian.
“Ke depan dalam menjaga ketahanan pangan untuk Kaltim, harus pula diperhatikan aset-aset strategis supaya Kaltim bisa memproduksi pangannya sendiri melalui pertanian dan perikanan tanpa harus bergantung pada provinsi lain,” tegasnya saat menghadiri serah terima bantuan ikan dalam rangkaian kegiatan Bulan Mutu Karantina di Balai Kota, Kamis (29/2021) lalu.
Menurutnya, dengan adanya ekspor produk perikanan dari Kaltim secara tidak langsung dapat memberdayakan masyarakat lokal khususnya para nelayan.
“Sarana dan prasarana pertanian dan perikanan, saya rasa ke depan perlu banyak dukungan dari semua stakeholder khususnya pemerintah pusat,” bebernya.
Ia menyebutkan saat ini keterbatasan armada, sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kaltim menjadi salah satu tugasnya adalah mengetuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar dapat membantu mendorong penambahan armada dalam mengekspor produk ikan di Kaltim.
“Kota Balikpapan masih kekurangan armada pengangkutan untuk ekspor produk Kaltim. Kapasitas ekspor maksimal hanya 8 ton selebihnya melewati jalur Surabaya ataupun Jakarta,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Budisatrio menambahkan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) selaku ujung tombak dalam menjaga mutu produk yang akan keluar, juga mempunyai peran penting.
“Supaya semua produk perikanan yang ditangkap di Kaltim bisa diterima di pasar global,” seru Budisatrio.
Ia berharap ke depan secara berkala menjadi potensi pasar yang luar biasa dan Kaltim bisa menjadi tulang punggung produk ekspor perikanan.
“Ada beberapa produk komunitas tertentu yang akan sama-sama kami dorong,” pungkasnya. (*)
