Metro

Pedagang di Balikpapan Ngeluh Kebijakan Penutupan Pasar Tradisional Tiap Sabtu dan Minggu

Kondisi Pasar Klandasan Balikpapan Kota yang terlihat padat pembeli, Jumat (5/1/2021) (kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kebijakan penutupan pasar tradisional tiap Sabtu dan Minggu sesuai instruksi Gubernur Kaltim tentang Pengendalian, Pencegahan Dan Penanganan Wabah Pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) memantik reaksi para pedagang.

Meski aksi beli meningkat tajam jelang diterapkannya kebijakan, bahkan tak sedikit barang dagangan ludes dalam sekejap, tetap saja ketentuan tersebut dikeluhkan pedagang. Rustam misalnya, pedagang di Pasar Klandasan. “Yang kasihan petani, apalagi yang terlanjur panen. Dicancel tidak dijual kan rugi, kasihan mereka,” ucap Rustam ditemui Jumat (5/2/2021).

Tapi ada juga pedagang yang akan mengikuti ketentuan pemerintah. “Walau pun sebenarnya berat,” kata Hj Nurhasanah, masih di kawasan yang sama.

Rusdi, pedagang ikan di Pasar Pandansari memperkirakan akan merugi dengan adanya kebijakan tersebut. “Kalau tidak berjualan lalu ikan busuk siapa yang menanggungnya. Meski, pembeli saat ini meningkat bahkan ikan yang dibeli juga cukup banyak, tetap saja ini merugikan buat pedagang. Kami tetap tidak setuju ditutup,” urainya.

Instruksi yang dianggap mendadak juga dikeluhkan Fera, pedagang sayuran juga di kawasan Pasar Pandansari.

“Kami harus mengikuti instruksi ini dan bagaimana lagi kalau memang itu sudah anjurannya, keberatan dengan pemberitahuan ini. Jangan samakan dengan pegawai, Sabtu-Minggu libur kerja tapi kami justru hari itu yang ramai pengunjung ke pasar, malah Senin-Jumat pengunjung sepi. Lain lagi, barang-barang jualan yang busuk, apakah ada ganti ruginya,” kesalnya.

Pedagang sayur juga di Pasar Pandansari yakni Mia juga menyesalkan aturan itu. “Bagaimana nasib pedagang yang tidak memiliki gaji bulanan. Belum lagi jika punyai cicilan, mau dibayar pakai apa.

Pages: 1 2

To Top