Metro

Perdana, Balikpapan Ekspor Kepiting Bakau ke Cina

Teks foto: Launching Ekspor perdana produk kelautan (marine product) kepiting bakau dari Balikpapan ke Cina sebanyak 7 ton senilai Rp1 miliar digelar di halaman cargo Bandara Sepinggan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Rabu (17/3/2021) (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Launching ekspor perdana marine product kepiting bakau dari Balikpapan ke Cina digelar di halaman cargo Bandara Sepinggan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Rabu (17/3/2021).

“Tadinya kami penonton hanya mengumpulkan dan mengirim ke daerah lain sekarang rantainya semakin pendek, sehingga tentunya itu menguntungkan para nelayan yang pekerjaan menangkap kepiting,” ucap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kaltim Ir Riza Indra Riyadi.

Ia juga menyampaikan permohon maaf ketidakhadiran Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, yang seharusnya hadir, tetapi mendadak tidak bisa karena melakukan kegiatan zoom meeting.

Tak lupa Riza mengucapkan terima kasih kepada Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) yang telah memfasilitasi daerah untuk bisa langsung ekspor ke Cina. “Sebetulnya ini hari kedua, jumlah ekspor 7 ton, perdananya kemarin 2 ton,” ungkapnya.

Ia berharap Kaltim bisa membudidayakan kepiting bakau agar dapat menghasilkan kepiting bakau lebih banyak. “Satu minggu ada lima cargo yang berangkat ke Cina yang bisa dimanfaatkan Kadin (Kamar Dagang dan Industri, Red) untuk mengembangkan sayapnya,” ujarnya.

Adanya pandemi ini terlihat lebih dekat satu sama lain egoisme sektoral makin kendor. PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan yang mempelopori kondisi non formal, sehingga pihak terkait bisa membina pengusaha untuk mengekspor langsung dari Balikpapan ke Cina.

“Alhamdulillah, ini rezeki kami bisa lebih mensejahterakan khususnya nelayan dan budidaya marine product ini, mudah-mudahan hari ini kepiting besok bisa ikan, marine product yang sifatnya ekonomis tinggi,” harapnya.

Begitu pula sektor lain dapat berkembang tidak hanya marine product tapi juga ekspor lain pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya, sehingga dapat memajukan Kaltim.

Dalam kesempatan yang sama Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi menyampaikan bahwa terobosan yang luar biasa dan kerja sama yang baik dari pengusaha dan nelayan yang didukung Angkasa Pura, Balai Karantina, Bea Cukai dan Bank Indonesia.

“Peristiwa ekspor hari ini sangat penting, untuk menguatkan kedaulatan kami bagi Kaltim dan Balikpapan,” tegasnya.

Rizal mengatakan selama ini banyak kegiatan usaha walaupun operasional di Kaltim tapi nilai tambah lebih banyak diambil dari luar Kaltim. “Kami sering mengeluh operasional di Balikpapan tapi bayar pajak di Jakarta, akibatnya DBH (Dana Bagi Hasil, Red) pajak bukan kami yang terima tapi Jakarta seperti batu bara, minyak dan selama ini ekspor laut sudah berlangsung juga. Cuma barangnya dari Kaltim tapi ekspornya tidak langsung melalui Surabaya, Jakarta atau Kalimantan Utara melalui Sabah,” urai Ketua Satgas Covid 19 ini.

Ditambahkan Rizal, terobosan dari Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan karena merupakan bandara internasional, jadi memungkikan untuk melakukan ekspor langsung didukung dengan penerbangan akhirnya bisa melakukan terobosan dengan melakukan ekspor kepiting bakau.

“Ini jenis kepiting hutan bakau, kepiting yang besar dan mempunyai protein tinggi jadi dicari orang, sehingga kenapa kami suka mempertahankan hutan bakau karena hutan bakau yang dipertahankan seluruh dunia mengingat fungsinya paling banyak,” jelas Wali Kota Balikpapan dua periode ini.

Selaras dengan itu, salah seorang pengusaha kepiting bakau Muhamad Yaser bersyukur Balikpapan sekarang sudah bisa mengekspor langsung ke Cina. Biasanya ekspor melalui Jakarta.

Adanya kegiatan ekspor langsung tomatis meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Karena jumlah tidak sedikit setiap bulan bisa ratusan ton,” papar pria yang menerima penghargaan Pemuda Pelopor saat HUT ke 124 Balikpapan. Apalagi harga antara kepiting jantan dan betina berbeda.

Yaser pun mengaku senang dengan adanya cargo ini bisa mengekspor langsung ke luar negeri, bukan hanya Cina saja melainkan Taiwan, Singapura, Malaysia. Selain itu juga, harga pengiriman juga berkurang karena saat ini bisa langsung dikirim tidak melalui perantara daerah lain.(*)

To Top