Peristiwa

Asmara Berujung Maut, RR Tewas setelah 43 Hari Menghilang

Teks foto: Suasana rumah duka. (foto:kotaku.co.id/soleh)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kisah pilu menimpa RR (30) warga Jalan Adiguna, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara. RR diduga menjadi korban pembunuhan oleh kekasihnya, salah seorang oknum TNI berpangkat Prajurit Kepala (Praka) dengan inisial MAM (32).

RR ditemukan tak bernyawa setelah 43 hari menghilang di kawasan Transad Km 8 Balikpapan Utara dengan kondisi sudah tinggal tulang Senin malam (12/4/2021). Menurut informasi Kuswanto (61) orangtua korban, saat ditemukan kondisi RR tergeletak dan tertutup oleh semak belukar.

“Waktu RR gak ada kabar, pelaku sempat saya tanya tapi mengelak,” tutur Kuswanto kepada awak media, Rabu (14/4/2021).

Terungkapnya kasus ini setelah dilakukan penyelidikan dari instansi terkait kepada MAM, Jumat (9/4/2021) lalu. Hingga akhirnya MAM yang menunjukan TKP.

Kuat dugaan kasus dilatarbelakangi motif asmara. Kuswanto menjelaskan, sejak akhir Februari hubungan RR dengan sang kekasih MAM, telihat kurang harmonis.

“Sebelum 1 Maret anak saya pergi, saya lihat sudah bermasalah dari raut mukanya,” akunya.

Sebagai orangtua, Kuswanto mengaku sering menanyakan apa yang menjadi penyebab kurang harmonisnya hubungan RR dengan kekasihnya.

“Tapi yang terakhir dijawab sebelum kabur itu kalau dari pihak orangtua laki-laki yang berada di Jawa mengatakan tidak menerima mantu dari Kalimantan, keluarga besarnya gak mau terima mantu anak saya,” tegas Kuswanto.

Rupanya itu menjadi beban bagi RR mengingat usia pacarannya sudah mencapai 2 tahun lebih. Kuswanto menduga dalam beberapa waktu terakhir keduanya berniat untuk mengakhiri hubungan asmara.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam IV/Mulawarman Letkol Inf Taufik Hanif saat dikonfirmasi membenarkan salah seorang anggotanya ada yang terindikasi melakukan tindakan pindana pembunuhan.

Dijelaskannya yang menjadi latar belakang kasus ini menurut keterangan MAM, korban terus menerus mendesak untuk dinikahi.

“Tersangka merasa jengkel dengan alasan korban terus mendesak, sedangkan ia beralasan masih ingin sekolah lagi,” jelasnya.

Saat ini MAM ditahan di Pomdam VI/Mulawarman untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif. (*)

To Top