Corak

Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis, AJI Balikpapan Sematkan Pita Putih dalam Aksi Solidaritas

Penyematan pita putih dalam aksi solidaritas tolak kekerasan terhadap jurnalis, oleh AJI Balikpapan (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Aksi solidaritas digelar oleh sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Balikpapan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Rabu (21/4/2021). Gerakan yang ditandai denhan penyematan pita putih tersebut ditujukan sebagai bentuk kepedulian rekan jurnalis Tempo.co Surabaya, Nurhadi, yang mendapatkan kekerasan dalam menjalankan tugas peliputan.

“Hari ini kami ingin menunjukkan solidaritas kami terhadap jurnalis Nurhadi wartawan Tempo yang diduga dianiaya oleh aparat, hingga saat ini kasus baru masuk dalam tahap penyidikan. Sayangnya, kasus ini belum ada tersangka dan kami menuntut kepolisian harus segera menindak pelaku, yang terpenting adalah aktor,” ujar Ketua AJI Balikpapan Teddy Rumengan saat ditemui Kotaku.co.id.

Teddy membeberkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Pers No 40 Tahun 1999, kekerasan jurnalis adalah pembungkaman terhadap pers.

“Kami tidak ingin ada kasus kekerasan di Balikpapan, Kaltim karena kasus terhadap jurnalis ini sering berulang-ulang bahkan sampai kematian. Seperti kasus Udin selama puluhan tahun belum terungkap, kasus Prabangsa yang meninggal karena dibunuh. Ini salah satu bentuk keprihatinan,” jelas Teddy sapaan akrabnya.

Adapun penyematan pita putih merupakan simbolisasi yang menegaskan bahwa jurnalis juga cinta damai. Ditambahkan perwakilan jurnalis Balikpapan, Amir Syarifuddin selama ini jurnalis di Balikpapan dalam melaksanakan tugas belum pernah mengalami kekerasan.

“Kami wartawan bersama dengan polisi adalah sahabat, tapi kami tidak memberikan toleransi kekerasan yang dihadapi oleh wartawan. Aspirasi hari ini bukan untuk mengecam institusi kepolisian tetapi mengecam oknum aparat yang bertindak di luar kebijakan Polri,” tegasnya.

Ia berharap, wartawan maupun aparat kepolisian di lapangan bisa membedakan secara jelas antara oknum dan institusi. “Di sinilah peran kami untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat termasuk diri sendiri dan juga aparat di lapangan,”tutupnya.

Dalam aksi solidaritas yang diikuti oleh jurnalis Balikpapan baik dari media cetak maupun online. Dilakukan dengan penuh rasa damai sampai berakhirnya aksi. Wakil ketua DPRD Balikpapan Subari dan anggota DPRD Provinsi Fitri Maisyaroh menyambut baik aksi solidaritas yang berjalan damai tersebut. Tak lupa, menggunakan pita putih yang disematkan para jurnalis sebagai wujud cinta damai.(*)

To Top