KOTAKU, BALIKPAPAN-Cegah pemudik lokal, jam pemeriksaan kendaraan keluar dan masuk di Kota Balikpapan akan dilakukan secara acak.
“Yang kami periksa itu kendaraan dari luar Balikpapan maupun dari Balikpapan ke luar. Khususnya mobil angkutan penumpang, kami akan tanyakan surat-suratnya, kalau dia mudik ya nggak boleh,” tutur Korlap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Herry Kuswara di Posko Jalan Soekarno Hatta Kilometer (Km) 17.
Menindak lanjuti larangan mudik yang berlangsung 6-17 Mei 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan membentuk posko-posko penyekatan dengan tujuan untuk mencegah adanya pemudik. Menurut data yang dihimpun media ini ada dua posko pemudik yang ada di Balikpapan yakni di kawasan Lamaru serta Km 17, Balikpapan Utara.
Posko-posko penyekatan tersebut dibangun dengan tujuan memeriksa kendaraan, terutama angkutan penumpang atau kendaraan pribadi dengan jumlah penumpang yang banyak. Pemeriksaan tersebut untuk melakukan pemantauan apakah ada penumpang yang tergolong pemudik atau pekerja.
“Sejak pukul 08.30 Wita hingga malam hari. Tapi masalah waktu dilakukan secara acak biar sulit diprediksi pemudik,” ungkapnya.
Sementara untuk syarat yang perlu dimiliki pengendara yang ingin melintas yaitu Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), surat tugas dari perusahaan bagi mereka yang pekerja, surat hasil negatif Rapid Test Antigen atau GeNose dan tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Pertama surat khususnya mobil angkutan orang, kalau mudik tapi suratnya lengkap tetap tidak bisa jalan. Tapi selama ini belum ada karena mungkin sudah tahu atau mereka cari cara lain,” bebernya.
Dikatakannya, sejauh ini pihaknya banyak menindak kendaraan dari perusahaan yang tidak memiliki surat lengkap maupun tidak menggunakan masker. Sehingga kendaraan tersebut diminta putar balik.
Tak hanya itu, bahkan warga lokal yang mengenakan sepeda motor juga akan ditindak apalagi jika tidak menggunakan masker. (*)
