
KOTAKU, BALIKPAPAN-Berbeda dari tahun sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan memberikan dua pilihan kepada peserta didik yang saat ini sedang melaksanakan ujian kelulusan bagi murid kelas 6 di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan ujian sekolah untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 dan 8.
Menurut keterangan Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin untuk siswa kelas 6 pelaksanaan ujian kelulusan sekolah dilakukan secara daring maupun Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Ada yang daring, ada yang PTM, ada yang kombinasi berdasarkan hasil angket sekolah kepada orangtua,” urainya saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (23/5/2021).
Akan tetapi lanjut Muhaimin menuturkan, apabila ada orangtua atau wali murid yang kesulitan melaksanakan ujian secara daring, karena tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti smartphone, laptop atau kendala lainnya, bisa meminta kepada pihak sekolah agar dapat melaksanakan ujian dengan cara PTM.
“Pihak sekolah sudah siap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan sudah ada simulasi,” jelasnya.
Sedangkan pelaksanaan ujian akhir semester untuk jenjang SMP kelas 7 dan kelas 8, akan dilaksanakan secara PTM terbatas. Pelaksanaan ujian secara PTM yang terbatas ini diterapkan secara bergantian antara kelas 7 dan kelas 8.
“Orangtua juga diberi kebebasan memilih antara daring atau PTM, semua difasilitasi,” paparnya.
Tak hanya itu, Disdikbud Balikpapan juga merencanakan ujian akhir tahun untuk jenjang SD kelas 1 dan 2 yang akan dijadwalkan mulai awal Juni 2021 juga dilaksanakan secara PTM dan secara daring. Sementara untuk kelas 3-5 pelaksanaan ujian akhir tahun dilakukan secara daring.
Muhaimin kembali menegaskan bahwa penerapan PTM itu bukanlah kewajiban, orangtua bebas memilih pelaksanaan ujian dengan mengikuti proses PTM di sekolah atau secara daring di rumah.
Ia melansir pernyataan yang pernah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat berkunjung ke Balikpapan April 2021 lalu. Saat itu, Nadiem meminta agar setiap sekolah yang siap melaksanakan PTM lebih diutamakan bagi sekolah yang gurunya sudah divaksin.
“Boleh atau tidaknya keputusan pelaksanaan PTM di Balikpapan berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid 19 Balikpapan. Kami tetap mengikuti arahan dari Ketua Gugus Tugas Balikpapan,” pungkasnya.(*)
