Metro

Wali Kota Balikpapan Minta Masyarakat Jangan Panik, Tetap Jaga Prokes

Pasien Covid yang dirawat di lorong RSUD dr Kanudjoso Djatiwibowo (foto:kotaku.co.id/januar)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud menanggapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) tidak dapat menampung pasien Covid hingga dirawat di lorong. Akibat, tingginya kasus Covid di Kota Balikpapan.

“Masyarakat tidak perlu panik tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes),” jelas wali kota sekaligus Ketua Satgas Covid Balikpapan ditemui dalam sebuah kesempatan, Sabtu (3/7/2021).

Rahmad mengatakan, berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengantispasi lonjakan pasien Covid, akan menjadikan RSUD sebagai rumah sakit khusus Covid. Sedangkan, pasien lain akan alihkan ke rumah sakit lain. “Itu alternatifnya,” ujarnya.

Lanjut Rahmad, masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah, menjaga kesehatan dan mengurangi keluar rumah kalau tidak penting termasuk masyarakat yang ingin ke masjid untuk tetap menjaga jarak. Akan tetapi, mengenai penutupan masjid itu tidak mungkin.

Dalam kesempatan yang berbeda Direktur RSKD dr Edy Iskandar membenarkan apabila pasien Covid dirawat hingga di selasar rumah sakit. Pasalnya, ruang pasien isolasi penuh termasuk Unit Gawat Darurat (UGD).

“Sebanyak 200 tempat tidur sudah kami buka untuk pasien covid, untuk ICU terdapat 18 tempat tidur semuanya sudah terisi penuh,” bebernya.

Kemudian pihak rumah sakit menambah kembali 50 tempat tidur untuk ruang isolasi Covid yang sebelumnya ruang rawat inap lengkap dengan peralatannya.

“Kami juga up grade lagi ruang rawat inap sebanyak 50 tempat tidur, pasien umum kami geser dan dikonsentrasikan hanya di gedung Anggrek Hitam saja,” imbuhnya.

Sehingga totalnya ruang isolasi menjadi 250 tempat tidur dan ICU 30 tempat tidur, ini sudah kapasitas maksimal. Setelah ini, rumah sakit tidak bisa menambah lagi karena pasien non covid juga perlu dirawat.

Ditambahkan Edy, akan menutup sementara ruang UGD apabila ruang rawat isolasi penuh, untuk menghindari terjadi penumpukan pasien di ruang UGD.

Lanjut Edy menyampaikan, apabila membuka pendaftaran tenaga perawat sebanyak 50 orang yang akan dikontrak hingga Desember 2021. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tingkat kewalahan tenaga perawat dalam mengatasi pasien Covid.(*)

To Top