Metro

Bermunajat Bebas dari Covid-19, MUI-Pemkot Balikpapan Zikir dan Doa Bersama

Doa bersama yang digelar MUI-Pemkot Balikpapan secara virtual, Jumat (16/7/2021) sore (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Zikir dan doa bersama digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan secara virtual, dari Rumah Jabatan Wali Kota, Jum’at (16/7/2021) sore. Dengan tujuan untuk keselamatan dan keamanan masyarakat Balikpapan dari wabah Covid 19,

“Kegiatan ini adalah kegiatan ikhtiar kami yang sudah kami jalanin, ini adalah zikir dan doa artinya memohon kepada Allah SWT,” jelas Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud usai kegiatan.

Mengingat pandemi Covid 19 di Indonesia khususnya di Kota Balikpapan masih meningkat, hingga Balikpapan ditetapkan pemerintah pusat untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sejak 12-20 Juli 2021.

“Mudah-mudahan wabah Covid 19 segera sirna dari permukaan bumi, itulah doa kami bersama. Banyak warga Balikpapan mengikuti secara virtual. Mudah-mudahan doa kami ini betul-betul diijabah dan bisa terkabul,” ulasnya.

Ketua Satgas Kota Balikpapan ini mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes). Memang dampak pelaksanaan PPKM darurat dirasakan seluruh warga Balikpapan baik dari sektor perekonomian dan sosial. “Kami lakukan ini semata-mata untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari wabah Covid,” ujar Rahmad.

Tak lupa, Rahmad mengimbau warga Balikpapan yang melakukan isolasi mandiri dan warga yang terpapar Covid 19 tetap semangat. “Tidak usah merasa punya khawatir berlebihan dan tidak usah takut, tetap menjaga pola makan, istirahat yang cukup, sering berjemur serta ikhtiar dan berdoa,” paparnya.

Zikir dan berdoa akan berkelanjutan, Rahmad mengaku akan memfasilitasi kegiatan ini setiap bulan untuk melakukan doa bersama di aula Balai Kota.

Pantauan Kotaku.co.id pada saat pelaksanaan zikir dan doa bersama menerapkan prokes yang ketat. Yakni undangan dibatasi. Bahkan sebelum mengikuti kegiatan, para undangan yang mayoritas dari ulama dan umara diwajibkan mengikuti pemeriksaan rapid antigen.(*)

To Top