Metro

Kasus Covid-19 Turun tapi PPKM Balikpapan Tetap Level Tiga

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota Balikpapan menggelar rapat koordinasi guna membahas perkembangan kasus Covid-19 dan evaluasi pelaksanaan PPKM di luar Jawa Bali bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara virtual, dari ruang VIP Balai Kota, Minggu (13/3/2022).

Kegiatan diikuti Pelaksana Tugas (Plt) Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Muhaimin didampingi Asisten Tata Pemerintahan Syaiful Bahri dan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty serta Kepala Satpol PP Zulkifli.

Kepada awak media Muhaimin membeberkan hasil rapat. Bahwa PPKM di Balikpapan masih berada di level tiga. Meski begitu Muhaimin menegaskan angka kesembuhan cukup mengembirakan dan kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah turun dari yang sebelumnya tiga digit menjadi dua digit.

“Untuk Kota Balikpapan kemungkinan masih berada PPKM level 3, sama kayak kemarin,” tutur Muhaimin, Senin (14/3/2022).

Oleh sebab itu, kebijakan di daerah masih tetap mengacu aturan yang tertuang dalam surat edaran wali kota sebelumnya. Salah satunya penyelenggaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dari TK sampai SMP hanya 50 persen.

Hal lain yang dibahas dalam kegiatan tersebut, lanjut Muhaimin mengatakan yakni persiapan ibadah umrah dan haji, serta persiapan even di Mandalika Nusa Tenggara Barat. “Di sini hanya Nusa Tenggara Barat saja yang berada dalam PPKM level satu,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala DKK Balikpapan dr Andi Sri Juliarty mengaku, setelah melaksanakan PTM terbatas 50 persen belum ditemukan klaster di sekolah. “Memang ada saja anak usia sekolah yang masih terpapar Covid-19, tapi ini bukan di lingkungan sekolah, tapi di lingkungan keluarga awal mulanya,” kata dia.

Lanjut dia hingga Minggu (13/3/2022) bertambah 90 kasus tapi yang sembuh cukup tinggi mencapai 225 kasus. “Dan hanya ada satu kasus kematian terpapar Covid-19,” tutur wanita yang akrab disapa dr Dio.

Adapun kasus meninggal dunia, merupakan lanjut usia (lansia), umur 67 tahun, punya riwayat komorbid alias penyakit penyerta. “Dan belum divaksinasi,” tutupnya.

To Top