
KOTAKU, BALIKPAPAN-Hingga Senin (21/3/2022), Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Balikpapan tak kunjung ditetapkan. Akibatnya, reses kembali mundur dari jadwal. “Reses dijadwalkan 28-30 Maret 2022,” kata Wakil Ketua DPRD Balikpapan H Subari dijumpai di ruang kerjanya, Senin (21/3/2022).
Itu artinya, antusias masyarakat yang ingin menyampaikan langsung aspirasi kepada anggota DPRD di daerah pemilihannya, dibutuhkan kesabaran karena jadwal reses mundur. Padahal ada banyak aspirasi yang tentu saja akan menyeruak dalam agenda reses DPRD. Apalagi saat ini, ada banyak kondisi dan situasi yang menyita banyak perhatian masyarakat. Seperti dampak banjir, melambungnya harga minyak goreng akibat pasokan langka dan lainnya.
Ya, reses merupakan kegiatan anggota DPRD di luar persidangan dengan mengunjungi masyarakat yang diwakilinya di setiap daerah pemilihan. Bertujuan, menyerap dan menampung aspirasi masyarakat terkait penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik serta
menampung masukan masyarakat terkait kebutuhan terhadap pembangunan daerah.
Subari menjelaskan, mundurnya jadwal reses merupakan dilakukan lantaran penyusunan AKD belum rampung. Penyesuaian jadwal tersebut merupakan kali kedua setelah sebelumnya diagendakan 21-23 Maret dari jadwal semula 7-9 Maret 2022.
“Kalau dipaksakan akan mengganggu agenda lain. Tapi besok (Selasa 22 Maret 2022, Red), rapat AKD diagendakan. Mudah-mudahan 2-3 hari kelar,” tuturnya menenangkan.
Setelah rapat AKD tuntas, dilanjutkan dengan agenda penetapan sekaligus pengumuman. “Kalau tiap komisi sudah ditentukan, kemudian koordinator komisi, baru kemudian menyusun program kerja,” imbuh anggota DPRD Fraksi PKS ini.
Meski jadwal mundur, Subari menegaskan, tak mengurangi makna dan esensial agenda reses. “Kan tidak terlalu jauh dari jadwal seharusnya. Masih periode Maret 2022,” ungkapnya tenang.
Sementara dalam reses yang akan digelar, Subari mengaku akan mengawal sejumlah program. Utamanya dukungan penanganan dampak banjir. “Itu sesuai visi misi wali kota. Apalagi terbaru terjadi banjir yang dampaknya dirasakan sebagian besar wilayah di Balikpapan. Termasuk Balikpapan Timur,” pungkasnya. (*)
