
KOTAKU, BALIKPAPAN-Tahun 2020 merupakan tahun sarat tantangan bagi PT Jasa Raharja (Persero) cabang Kaltim dan Kaltara (Kaltimra). Sebab menurut rencana pemerintah, periode tersebut merupakan tahun persiapan pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru. “Menuju IKN, kami memprediksi akan semakin banyak yang berlalu lintas di Kaltim. Salah satu dampak negatif dari (padatnya) transportasi yakni kecelakaan,” tutur Kepala Cabang Dwi Sasono dijumpai di sela kegiatan donor darah yang digelar di halaman kantornya Jalan Jendral Sudirman, Senin (9/12/2019). Meskipun imbauan agar berhati-hati dalam berkendara di jalan terus dikumandangkan bersama mitra strategis yakni kepolisian, Dinas Perhubungan termasuk pemerintah daerah namun kecelakaan tidak dapat dinafikan. “Nah kami tetap melakukan upaya-upaya, bagaimana jika terjadi kecelakaan Jasa Raharja tetap dapat memberikan layanan sebagaimana tugas dan harapan masyarakat,” jelasnya kemudian.
Jasa Raharja merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi sosial khususnya santunan korban kecelakaan lalu lintas.
Selain rencana dimulainya pembangunan IKN, operasional jalan tol Balikpapan-Samarinda yang direncanakan Maret mendatang juga menjadi tantangan berikutnya.
“Tol Balikpapan-Samarinda merupakan pertama di Kalimantan, belum semua warga Kaltim pernah (merasakan sensasi) mengemudi di jalan tol. Tentu ini merupakan medan baru, konturnya memang lebih baik dari kondisi jalan sebelumnya tapi dengan kebiasaan cara mengemudi dan budaya berbeda, apalagi area baru sehingga mendorong banyak orang berhenti di beberapa titik untuk berfoto padahal tidak boleh,” tuturnya berpendapat.
Terkait itu, penting baginya bersama seluruh mitra strategis untuk melakukan edukasi berkendara di jalur bebas hambatan. Di antaranya pengetahuan tentang batas kecepatan. “Kalau di jalan reguler hanya batas kecepatan maksimal yang diatur tapi di jalan tol ada juga batas kecepatan minimal, tempat pemberhentian juga diatur. Fasilitas umum terbaru yang disediakan jangan sampai jadi musibah bagi masyarakat,” urainya ramah.
Lebih dari itu, tahun 2020 juga dijadikan momentum memacu pemanfaatan teknologi menyusul hadirnya layanan berbasis digital JR Ku. Yakni aplikasi yang memudahkan masyarakat mengakses layanan Jasa Raharja.
Ada tiga fitur layanan yang diyakini memudahkan penggunanya. Masing-masing layanan pengajuan santunan secara online, informasi perjalanan dan informasi pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan bagi pemilik kendaraan. Termasuk di dalamnya memberikan informasi kasus kecelakaan yang dialami atau yang diketahui. “Aplikasi JR Ku hadir sejak tahun 2018 lalu tapi memang pemanfaatan belum maksimal tapi ke depan diupayakan agar masyarakat semakin tahu layanan mobile yang sudah dilakukan Jasa Raharja,” gebunya. (run)
