Metro

Pemkot Balikpapan Andalkan Embung Aji Raden Penuhi Air Bersih untuk Warga

KOTAKU, BALIKPAPAN-Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan seluruh warga Kota Balikpapan menjadi perhatian Pemerintah Kota.

Kendati distribusi air bersih belum mampu menjangkau seluruh penduduk, namun berbagai upaya terus dilakukan.

Hal ini diungkapkan Asisten I Sekretariat Daerah Kota Balikpapan Zulkifli, Selasa (14/2/2023).

“Kami akui, belum 100 persen. Tapi saat ini dalam proses pemenuhan secara sempurna. Kalau tidak salah, distribusi air di Balikpapan sudah menjangkau 80 hingga 90 persen dari jumlah penduduk kota,” kata Zulkifli, saat ditemui wartawan.

Terpenuhinya kebutuhan air bersih untuk seluruh warga Kota Balikpapan merupakan salah satu impian Wali Kota Balikpapan yakni mewujudkan Kota Balikpapan sebagai kota nyaman dihuni atau Livable City.

Untuk itu, perlu upaya agar bisa mencapai 100 persen ketersediaan air baku. Terlebih lagi, pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan juga meningkat.

Seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan sebagai penyangga serta pintu masuk menuju IKN.

Oleh karena itu, Pemkot Balikpapan mencanangkan peningkatan ketersediaan air baku.

Salah satunya dengan mengoperasikan Embung Aji Raden di lingkungan RT 16, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur.

“Di sana (Embung Aji Raden, Red) sekarang dalam proses pembebasan lahan,” ungkapnya.

Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpasan serta sumber air lainnya.

Adapun proses pembebasan lahan, kata Zulkifli, sudah dilakukan pembayaran ganti rugi untuk 22 lahan, sedangkan sisanya sebanyak 26 lahan masih proses pembayaran.

Keberadaan Embung Aji Raden sebagai upaya memenuhi pasokan air baku rumah tangga perkotaan dan industri di Kota Balikpapan.

Embung Aji Raden memiliki kapasitas 100 liter per detik yang akan terintegrasi dengan SPAM Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur.

Tak hanya dari Embung Aji Raden, Balikpapan juga akan mendapat pasokan air dari kawasan IKN, tepatnya dari Bendungan Semoi yang difasilitasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Timur.

Dari bendungan berkapasitas 2.500 liter per detik itu, Kota Balikpapan direncanakan mendapat jatah sebanyak 500 liter per detik, sedangkan 2 ribu liter per detik digunakan untuk kebutuhan air di IKN.

Tak hanya ketersediaan air baku, jauhnya jarak rumah warga dari pipa induk juga menjadi dalang belum tercapainya 100 persen distribusi air bersih di Kota Balikpapan.

Faktor geografis juga turut memberikan andil. Ya, secara garis besar kawasan di Balikpapan berbukit-bukit.

“Tapi kami tidak menyerah. Saya pikir tentu PDAM sudah punya rencana dan teknologi yang tepat untuk mengatasi medan pelayanan yang berbukit,” pungkasnya. (*)

To Top