Metro

Dinilai Lamban, Format DAS Ampal Desak Pemkot Ambil Sikap Tegas

KOTAKU, BALIKPAPAN-Proyek pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Balikpapan terus menuai sorotan.

Terbaru, proyek yang dikerjakan PT Fahreza Duta Perkasa ini menuai sorotan dari Forum Masyarakat (Format) DAS Ampal.

Ketua Format DAS Ampal Yusha Khadafi mengatakan pekerjaan drainase di Jalan MT Haryono sudah dikerjakan sejak Oktober 2022 lalu. Salah satunya di depan Global Sport.

Namun, proyek di depan Global Sport tidak menunjukkan progres signifikan. Bahkan, kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa tak mampu mencapai target pekerjaan hingga akhir 2022 lalu. Yakni ditarget 32 persen, tetapi kenyataan di lapangan hanya mencapai 0,9 persen hingga November 2022.

Kini, jalan depan Global Sport ditutup. Arus lalu lintas dialihkan dan membuat kepadatan arus kendaraan. Beberapa sekolah juga terpaksa menerapkan belajar online atau memangkas jam pelajaran.

“Mulanya masyarakat dijanjikan jalan dibuka khusus untuk sepeda motor pada 11 Februari 2023. Ternyata tak terealisasi. Kemudian diberi kesempatan sampai 17 Februari 2023. Sekali lagi, janji tinggal janji. Hujan menjadi dalih,” ungkapnya.

Justru janji diumbar kembali. Kontraktor akan membuka satu jalur agar bisa dilalui kendaraan mulai 20 Februari 2023. Hanya saja, pelaku usaha juga sudah merasakan dampak.

“Untuk itu, kami dari Forum Masyarakat (Format) DAS Ampal yang sejatinya mendukung program untuk kemaslahatan masyarakat, juga menyatakan sikap,” jelasnya dalam jumpa pers, Minggu (19/2/2023) siang.

Dalam pernyataan sikap itu, ada empat hal yang menjadi tuntutan di antaranya mendesak PT Fahreza Duta Perkasa membuka jalur MT Haryono untuk kendaraan roda dua dan empat sesuai komitmen, yaitu pada 20 Februari 2023 agar dampak sosial, ekonomi dan pendidikan tidak terimbas semakin parah.

“Kemudian mendesak Pemkot Balikpapan, dalam hal ini juga Dinas Pekerjaan Umum untuk tidak lagi memberikan perpanjangan waktu kepada kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa, untuk melanjutkan proyek DAS Ampal sesuai dengan ketentuan kontrak,” paparnya.

Ketiga, mendesak DPRD Kota Balikpapan untuk segera membentuk panitia khusus agar fungsi pengawasan legislatif benar-benar berjalan.

Format DAS Ampal juga mengimbau masyarakat agar bersama-sama kritis membangun dan mengawasi jalannya proyek Pemkot Balikpapan.

Di sisi lain, dirinya juga menyoal proses lelang, yang kemudian dimenangkan PT Fahreza Duta Perkasa. Apalagi, jika ditelusuri jejak digitalnya, perusahaan ini beberapa kali terindikasi masalah.

“Kalau kita cari di google saja, perusahaan ini kan banyak masalah. Kenapa kok bisa menang lelang. Kami juga masih mencari tahu, atau ada muatan politis di sini,” tutupnya. (*)

To Top