Metro

Kemenag Balikpapan Ajak Umat Islam Salat Kusuf saat Gerhana Matahari Hybrid, Berikut Caranya…

KOTAKU, BALIKPAPAN-Mendekati penghujung Ramadan, fenomena astronomi Gerhana Matahari Hybrid (GMH) akan menghiasi langit bagian Timur Indonesia, Kamis (20/4/2023).

Disebut hybrid atau hibrida karena dalam satu fenomena terjadi gerhana total dan cincin sekaligus. Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris.

Lokasi tertentu, masyarakat bisa mengamati gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Posisi pengamatan menjadi penentu seseorang bisa melihat fenomena gerhana matahari total atau gerhana matahari cincin saja.

Di Kota Balikpapan, fenomena alam itu diperkirakan berlangsung selama tiga jam, yakni mulai pukul 10.46 Wita dan berakhir pukul 13.41 Wita.

Rasulullah SAW bersabda, Hadis Riwayat Al-Bukhari bahwa “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga matahari kembali tampak”.

Terkait fenomena alam tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan Johan Marpaung mengajak umat Islam untuk memperbanyak Takbir, Tahlil, Istighfar dan bersedekah.

“Serta Salat Sunah Kusuf (Salat Sunah Gerhana Matahari) saat terjadinya gerhana,” kata Johan, saat dikonfirmasi awak media kotaku.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).

Adapun tata cara pelaksanaan Salat Kusuf, yang pertama yakni niat. “Untuk niatnya yakni salat sunah gerhana matahari dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala,” ungkapnya.

Kemudian Takbiratul Ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa. Membaca doa Iftitah, kemudian membaca surah Al Fatihah dilanjutkan membaca surah lain sambil dijaharkan atau dikeraskan suaranya, bukan lirih. Setelah itu rukuk dan iktidal.

“Setelah iktidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah dan surah lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,” jelasnya.

Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya, iktidal dan dilanjutkan dengan sujud. Lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Dan terakhir salam.

“Setelah itu imam menyampaikan khotbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah,” tuturnya.

Adapun untuk pelaksanaan Salat Kusuf, kata Johan diserahkan kepada masing-masing masjid. (*)

To Top