
KOTAKU, BALIKPAPAN-PT Bisa Ruang Nuswantara (Biru), anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk yang menjadi bagian Delta Dunia Group, menggelar seminar edukasi bertema Pembelajaran untuk Masa Depan yang Berkelanjutan.
Kegiatan ini dirangkai Ekshebisi Bisa Ruang Vokasi (BRV) Learning Experience, yang dipusatkan di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (6/9/2023).
Komisaris Biru Dian Andyasuri mengatakan, Biru merupakan anak usaha yang fokus terhadap pendidikan vokasi dan pengelolaan daur ulang limbah.
Kehadiran Biru sebagai perusahaan sosial inovatif wujud komitmen Environment, Social, and Governance (ESG) jangka panjang perseroan.
“Melalui kegiatan hari ini, kami berharap dapat mendorong sinergi antar sektor, khususnya sektor pendidikan dan industri, dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan tenaga kerja terampil dan berkualitas di Tanah Air,” ujarnya, didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Bisa Ruang Nuswantara Kristiyanto Widiyawan, ditemui di Hotel Novotel Balikpapan.
Ia menerangkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi KalimantanTimur (Kaltim) kuartal II selama tahun 2023, mencapai 6,84 persen.
Meningkat dari 3,62 persen dibanding periode yang sama, tahun sebelumnya.
Sektor ekstraktif yang menjadi pilar penting bagi perekonomian Kaltim, menyumbang sekitar 40,69 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara keseluruhan.
Sehingga, kata dia, Balikpapan menjadi salah satu kota yang juga mengandalkan sektor pertambangan dan industri.
“Peningkatan ekonomi yang signifikan melahirkan lebih banyak kebutuhan akan tenaga kerja terampil sektor pertambangan dan energi.
Namun materi yang kami berikan kepada para pelajar yakni teknik alat berat, sesuai kebutuhan industri,” ucapnya.
Sementara itu Dirut PT Biru Kristiyanto Widiyawan mengatakan, telah berkontribusi meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim.
Seluruhnya berjumlah 150 pelajar kejuruan yang digembleng untuk mendalami teknik alat berat, agar setelah lulus sekolah, bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan.
Ia merincikan, pelajar yang mengikuti program peningkatan SDM di Kaltim yakni dari Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Paser. Masing-masing 30 orang.Kemudian ada 60 pelajar dari Berau.
“Statusnya pelajar industri. Belajarnya di sekolah dimulai dari semester 5 dan 6. Jadi kurang lebih delapan bulan.
Setelah mendapatkan keahlian. Kalau industri butuh, seperti BUMA, maka mereka direkrut.
Kalau toh tidak, paling tidak sudah punya sertifikat yang diakui di Indonesia dan tingkat global,” urainya.
Kristiyanto juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang berperan sebagai penggerak utama dalam menyiapkan SDM yang akan ditingkatkan kemampuannya sesuai kebutuhan industri. (*)
