
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mematangkan persiapan penyelenggaraan pertemuan para investor, dalam ajang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, Zone Investment Forum tahun 2023.
Ajang bergengsi itu akan dipusatkan di areal pusat perbelanjaan Balikpapan Super Blok (BSB), selama sepekan. Yakni, 24-29 Oktober 2023.
ALKI II akan dirangkai kegiatan lainnya, yakni Nusakraf Expo.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Balikpapan Muhaimin mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terakhir terkait kesuksesan acara ini bersama dengan kepanitiaan acara.
Forum investasi menghadirkan berbagai narasumber. Mulai dari staf ahli Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Konsulat Jenderal Australia, dan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Secara kepanitian sudah On The Track. Artinya tinggal dijalankan saja,” ucapnya, dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).
Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan Elok Elvia mengatakan, sejauh ini sejumlah negara telah mengonfirmasi kehadiran delegasinya masing-masing.
Antara lain, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Brunei Darusalam.
“Mereka datang juga sebagai investor. Kami berupaya agar ALKI II Zone Investment Forum sebagai supermarket investasi.
Makanya kami ingin menjual sekitar 15 proyek yang akan ditawarkan,” ucapnya.
Dijelaskan, hari kedua penyelenggaraan ALKI II akan fokus terhadap pemaparan proyek-proyek yang ditawarkan kepada para investor.
“Dari pukul 09.00 sampai 10.00 Wita ada lima kelas. Tergantung para investor akan memilih kelas yang mana,” katanya.
Dijelaskan, akan ada beberapa sesi yang akan membahas berbagai proyek menggiurkan untuk menjadi sasaran empuk dalam berinvestasi.
Kemudian akan ada One On-One Meeting atau pertemuan secara privat. Untuk menindaklanjuti presentasi potensi investasi yang paling diinginkan masing-masing calon investor.
Adapun total investor yang sudah masuk dalam data kepanitian ALKI II, mencapai sekitar 150 investor, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
“Kalau dua kedubes Australia dan Korea Selatan menyampaikan bagaimana potensi ALKI II dari perspektif mereka,” katanya.
Ia meluruskan paradigma terkait ALKI, yang selama ini dianggap hanya terkait dengan alur laut dan pemanfaatan ruang laut.
“Bukan hanya logistik, tapi seluruh kegiatan usaha. Makanya kami bilang, ini supermarket investasi,” pungkasnya.
Dikabarkan, Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) akan menjadi salah satu narasumber dalam ajang tersebut.
ALKI II Zone Investment Forum melibatkan peserta dari 11 provinsi yang terkait jalur ALKI II.
Masing-masing kabupaten atau kota akan menawarkan proyek investasi yang dimiliki di daerahnya.
“Gubernur Sulawesi Barat, Pj Gubernur Gorontalo, Pj Gubernur NTB, dan Gubernur Kalimantan Tengah. Sisanya menunggu konfirmasi,” imbuhnya.
Kemudian DPMPTSP mengundang kabupaten dan kota dari 11 provinsi yang telah memiliki dokumen investment Project Ready to Offer (IPRO).
IPRO merupakan dokumen yang disusun pemerintah daerah untuk memberi kepastian investasi.
Disebutkan, apabila sudah memiliki IPRO, artinya investasi di daerah tersebut sudah Clean and Clear. Baik dari sisi legalitas tanah hingga sumber daya manusia sudah tersedia.
IPRO dikurasi oleh Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (*)
