
KOTAKU, BALIKPAPAN-Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud menyampaikan visinya mengenai jalur perdagangan segitiga emas dengan konsep Mabalu.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Zone Investment Forum, yang diselenggarakan di Grand Jatra Hotel kawasan Balikpapan Superblock ( BSB). ALKI II Zone Investment Forum digelar selama sepekan, yakni 24-29 Oktober 2023.
Menurutnya konsep Mabalu sesuai dengan percepatan pembangunan daerah sepanjang jalur ALKI II, terutama setelah pemerintah pusat menetapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Konsep Mabalu merupakan pemikiran Rahmad Mas’ud tentang kolaborasi tiga kota maju yang telah lama bersinergi. Antara lain, Mamuju, Balikpapan dan Palu.
Mabalu dalam bahasa daerah Sulawesi Barat, bisa diartikan dengan istilah berdagang atau usaha jual beli.
“Berarti dengan konsep kami yang namanya Mabalu, artinya Mamuju, Balikpapan dan Palu, merupakan potensi yang sangat besar yang bisa kami garap bersama.
Apalagi dengan adanya IKN (Ibu Kota Negara, Red) menumbuhkan potensi yang sangat luar biasa, khususnya bagi yang bergerak bidang pelayaran,” ujar Rahmad.
Karena, lanjutnya, hampir semua komoditas yang ada di Balikpapan terdistribusi melalui jalur laut.
“Hampir 90 persen semua (trasportasi) lewat laut. Kebutuhan sandang pangan dan papan Kota Balikpapan khususnya didistribusikan dari kawasan Sulawesi,” katanya.
Bahkan, kata dia, selama ini Palu yang mewakili daerah di sekitarnya, telah menjadi produsen batu, salah satu material untuk menunjang pembangunan infrastruktur Kota Beriman.
“Nah inilah potensi yang ingin kami garap bersama. Termasuk di daerah (Kaltim).
Ada tiga kawasan yang namanya Basapan, yakni singkatan dari Balikpapan, Samboja dan Penajam (Penajam Paser Utara, Red),” ungkapnya.
Menurut Rahmad, tiga lokasi ini akan menjadi cikal bakal suatu peradaban Indonesia baru untuk masa depan, khususnya dalam mendukung Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
“Kami berterima kasih atas semua dukungan, baik dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan seluruh masyarakat Kaltim dan Balikpapan.
Mari dukung bersama pemindahan IKN dengan berkontribusi bagi perkembangan IKN,” pungkasnya. (*)
