Metro

PDN Disdag Balikpapan Fasilitasi Distributor Ikut Pasar Lelang Komoditas, Imbangi Pasokan dan Harga Pangan di Pasaran

sejumlah distribusi Balikpapan saat mengikuti Pasar Lelang Komoditas yang difasilitasi Disdag Balikpapan (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan punya cara tersendiri untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.

Selain meningkatkan koordinasi dengan distributor untuk mengetahui ketersediaan stok utamanya saat terjadi lonjakan harga diakibatkan tingginya permintaan di tengah terbatas pasokan dari daerah asal.

Kemudian juga menjalin kerja sama dengan daerah penghasil antara Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dengan pemerintah daerah yang digaet.

Nah, ada juga cara berikutnya yang ditempuh Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disdag Balikpapan. Yakni memfasilitasi distributor Balikpapan untuk mengikuti Pasar Lelang Komoditas (PLK).

PLK dikembangkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI) untuk mempertemukan banyak pemilik barang dengan banyak pembeli. Kemudian barang yang dijual juga sudah sesuai standar.

“Setiap tahunnya kami membawa distributor Balikpapan mengikuti PLK yang digelar sejumlah daerah. Untuk menghubungkan distributor secara langsung dengan produsen.

Daerah yang dipilih merupakan penghasil komoditas yang menjadi kebutuhan masyarakat Balikpapan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disdag Balikpapan Muhammad Anwar mewakili Kepala Dinas Haemusri Umar dijumpai di kantornya, Jalan Laks RE Martadinata Kelurahan Telaga Sari, Senin (1/11/2023).

Melalui program tersebut diharapkan distributor memperoleh harga komoditas yang jauh lebih bersaing dibanding harga yang berlaku di pasaran.

Terbaru, Disdag Balikpapan memfasilitasi distributor mengikuti PLK di Semarang, Jawa Tengah, Oktober 2023 lalu.

Menurutnya, penting bagi distributor ikut serta dalam kegiatan tersebut. Karena pengusaha tidak hanya mendapatkan pasokan langsung dari tapi harga yang lebih murah.

Terbukti, lanjut Anwar karib ia disapa menerangkan, hasil mengikuti kegiatan tersebut, pengusaha asal Balikpapan dapat harga lebih murah.

Itu untuk komoditas bawang merah. “Jadi waktu itu tepatnya tahun lalu, kami memfasilitasi distributor Balikpapan ikut PLK, dan dapat pasokan bawang merah dengan harga lebih murah. Kemudian bekerja sama.

Bisa dilihat, harga bawang merah di pasaran saat ini, tidak ada yang di atas Rp30 ribu per Kg (Kilogram, Red). Artinya, hadir untuk mengimbangi harga,” serunya.

Lanjut dia menerangkan, distributor dipilih karena kemampuan belanja dalam jumlah besar yang dibutuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kota.

Pun begitu dengan daerah yang dituju untuk mengikuti PLK, disesuaikan dengan hasil pertaniannya termasuk jarak tempuh.

“Jadi kami analisis dulu komoditas apa saja, kami utamakan komoditas pangan.

Begitu juga dengan daerah penyelenggara PLK, kalau terlalu jauh, seperti Sumatera, mungkin akan mempengaruhi ongkos angkut ketika terjadi kerja sama,” pungkasnya. (*)

To Top