
KOTAKU, BALIKPAPAN-Guna mencegah kasus stunting di Kota Balikpapan, Puskesmas Telaga Sari melakukan sosialisasi penanganan sejak dini dengan menyasar sekolah-sekolah.
Utamanya yang berada di sekitar kawasan Telaga Sari.
Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Telaga Sari dr Rusna Azizah Aziz.
Dia mengatakan, bahwa stunting disebabkan karena kurangnya nilai gizi terhadap anak sehingga pertumbuhan tubuh anak tidak sebanding dengan usia normal anak, begitu juga dengan berat badan idealnya tidak sebanding dengan usia anak.
Lebih lanjut, dia menguraikan, awal mulanya stunting terjadi ketika seorang anak utamanya wanita saat mulai remaja, dan akan memasuki masa puberitas atau yang dikenal dengan masa haid atau menstruasi.
Pada saat itu remaja putri pasti mengalami penurunan hemoglobin (HB) dalam darah atau anemia.
“Jika masalah ini tidak diatasi dengan serius dan berlangsung lama maka, saat anak remaja putri berumah tangga nanti dan hamil, kemungkinan besar akan berdampak terhadap pertumbuhan janin, apalagi tidak dibarengi nutrisi dan gizi yang cukup,” terang wanita yang akrab disapa dr Azizah ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (6/11/2023).
Menurut dia, saat remaja putri tersebut tidak memahami stunting sejak dini apalagi pola pencegahannya, maka kemungkinan besar saat sudah berumah tangga nanti, keturunannya nanti akan berdampak pada tumbuh kembang anaknya.
“Oleh sebab itu, kami memberikan edukasi sejak dini kepada remaja putri, agar mereka tahu cara mitigasinya dan rutin mengkonsumsi tablet penambah darah atau Hemoglobin satu kali dalam seminggu,” tuturnya.
Dia berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi kepada remaja putri nantinya dapat memahami stunting dan mengetahui pencegahannya.
Termasuk upaya apa yang perlu lakukan, sehingga tidak berdampak bagi generasi selanjutnya.
Ia menyampaikan, bahwa perlu pemahaman mendalam terkait pencegahan stunting sejak dini bagi generasi muda.
Sehingga nanti remaja putri atau generasi muda mengetahui dampaknya dan bisa lebih jeli dan peka dalam menjaga kesehatan.
“Dengan istirahat yang cukup dan makan-makanan yang bergizi tinggi. Maka kasus stunting terhadap anak pada generasi berikutnya dapat diantisipasi,” pungkasnya. (*)
