KOTAKU, BALIKPAPAN-Dunia bisnis tak hanya milik kaum adam. Persaingan usaha yang beragam menjadi magnet tersendiri bagi wanita. Apalagi, perempuan dinilai lebih teliti dan konsisten dalam menjalankan pekerjaan.
Hal inilah yang didirasakan Dwi Ratualghani Muya Syaroh. Enterpreneur muda Balikpapan yang mengawali karir sebagai model kemudian melirik dunia usaha sebagai hobi yang sesuai dengan passionnya. Itu sejalan dengan impiannya yakni membuka lapangan kerja sebagai bentuk kontribusi kepada kota tercinta, Balikpapan. “Sembilan dari 10 pintu rezeki adalah berdagang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW,” ucapnya optimis saat disinggung ketertarikannya menekuni bisnis.
Memutar kembali ingatan, Ratu sapaan akrabnya mengawali bisnis saat duduk di bangku kuliah. Bisnis yang dibangun pun menyasar konsumen generasi muda dengan produk yang ditawarkan meliputi tas impor dengan model masa kini dan pakaian trendi bermerek. Selang beberapa waktu kemudian,
Ratu memberanikan diri membuka butik rumahan. Sejurus dengan itu, ia juga menelurkan produk kecantikan berbasis organik dengan merek namanya yakni “Ratualghani” yang sudah terdaftar resmi di BPOM. Laiknya air laut yang mengalami pasang surut, usaha yang dirintisnya juga mengalami masa keterpurukan yang berulang-ulang. Meski begitu, sarjana Sastra Inggris Universitas Balikpapan ini mengaku tak menyerah. Ia bertekad akan terus belajar. Baik ke jenjang formal maupun non formal. “InsaAllah akan melanjutkan S2 dalam waktu dekat ini,” ucapnya wanita yang aktif dan fokus dalam keanggotaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Balikpapan dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.
Selesai kuliah dirinya sempat bekerja di salah satu perusahaan Broker Property Amerika di Balikpapan sebagai marketing , yang kemudian mencoba peruntungan untuk menggawangi sendiri bisnisnya di bidang jasa broker, kontraktor, dan arsitektur dengan teamwork profesional dan berpengalaman.
Ratu pun berharap, para pengusaha muda punya semangat juang yang besar dan juga kreativitas yang melangit dalam menciptakan inovasi. “Pemuda adalah penggerak, perubah dan pembangun, dan ketiga sikap ini sangat berkaitan,” tuturnya berpendapat. (*)
