
KOTAKU, BALIKPAPAN-Sejak Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif Virus Corona, Senin (2/3/2020) lalu, seketika itu juga perhatian masyarakat terusik.
“Di Balikpapan belum ada yang positif terjangkit, memang ada yang terindikasi gejala sama tapi bukan berarti Corona. Kami tunggu hasil observasinya beberapa hari ke depan,” tegas Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi didampingi Wakil Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud saat Press Conference yang digelar di De Cafe kawasan Ruko Bandar Balikpapan, Selasa (3/3/2020).
Rizal membenarkan adanya empat orang warga Balikpapan yang terindikasi gejala mirip virus Corona dengan kondisi demam disertai flu dan masih dalam tahap perawatan. Tiga orang di antaranya jamaah yang baru pulang melaksanakan ibadah umrah dan satu orang warga Balikpapan yang pulang berlibur dari Korea. Keempatnya dalam pantauan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty mengklarifikasi kabar yang sudah terlanjur beredar luas tentang empat pasien yang positif tertular virus Covid-19. “Tiga orang jamaah umrah tersebut sudah lansia jadi memang rentan terkena penyakit karena faktor suhu dan cuaca juga perjalanan jauh. Jadi kami rawat secara intensif. Termasuk satu orang yang baru tiba setelah berlibur ke Korea,” paparnya.
DKK lanjutnya, juga sudah mengirimkan sampel dari keempat pasien tersebut. Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penelitian yang akan dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan tiga hari ke depan.
Lebih dari itu, masyarakat diharapkan tidak panik apalagi sampai melakukan aksi borong masker dan cairan pembersih tangan yang mengandung antiseptik. Minimnya informasi detail tentang virus ini juga berpotensi menimbulkan ketakutan di lingkup masyarakat. Menjaga kebersihan lingkungan dan hidup sehat juga berusaha mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat melalui fasilitas kesehatan yang paling penting untuk dilakukan.
Ya, saat ini, masker dan cairan pencuci tangan hampir langka keberadaannya seiring ramainya isu dan kebutuhan masyarakat.
“Masker memang terjadi kenaikan jumlah penjualan dan hasil produksi menipis, ini dikarenakan pasokan bahan baku yang didatangkan dari luar terhambat pada proses pengiriman terkait kasus ini,” terangnya kembali.
Dandim 0905 Balikpapan Letkol Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Wakapolres Andre Nasa , Asisten 1 Sekretariat Kota Balikpapan Syaiful Bahri beserta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sutadi Sanyoto turut hadir dalam kesempatan tersebut. (*)
