Ekbis

Darurat Corona, Pelni Balikpapan Wajibkan Calon Penumpang Tiga Perkara

Kantor Pelni cabang Balikpapan kawasan Pelabuhan Semayang (foto: kotaku.co.id/chandra)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Mengikuti rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) tentang penggunaan masker meski tidak sakit, apalagi jika keluar rumah, PT Pelni (Persero) pun mewajibkan seluruh calon penumpang menggunakan masker saat menempuh perjalanan menggunakan armadanya. Setibanya di terminal penumpang, naik ke atas kapal dan selama perjalanan. “Kewajiban menggunakan masker berlaku mulai 12 April 2020,” kata Pemimpin Pelni cabang Balikpapan Yohanis Banne saat menghubungi Kotaku.co.id, Kamis (9/4/2020) petang.

Calon penumpang yang tidak menggunakan masker secara otomatis tidak diperkenankan berangkat. Sekalipun memiliki tiket. “Ini bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus Corona,” tegasnya.

Jauh sebelum itu, tepat sejak pekan lalu, Pelni cabang Balikpapan juga tidak lagi melayani penjualan tiket penumpang yang tidak memiliki identitas sesuai daerah tujuan. Itu artinya, hanya calon penumpang yang memiliki identitas sesuai daerah tujuan yang akan dilayani. “Misal tujuan Makassar, maka calon penumpang ber-KTP daerah tujuan yang dilayani karena daerah setempat melarang penumpang turun kalau bukan penduduk setempat. Tapi perihal itu terus kami sosialisasikan kepada calon penumpang,” ucapnya.

Bahkan ungkap Yohanis, sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia, sudah menutup akses masuk bagi kedatangan penumpang. Sekalipun penumpang penduduk setempat yang ditandai dengan identitas. Daerah yang dimaksud antara lain Sorong, Maumere, Lawoleba dan lainnya. “Pelayaran tujuan ke daerah-daerah tersebut tetap dibuka tapi hanya untuk angkutan logistik. Untuk angkutan penumpang tidak lagi,” tuturnya.

Bersamaan dengan itu, Pelni juga telah membatasi penjualan tiket. Yakni hanya 50 persen dari total kapasitas. Ketentuan itu untuk mendukung penerapan jaga jarak. “Jadi sekalipun calon penumpang memiliki identitas sesuai daerah tujuan, tidak semua bisa berangkat. Karena kami hanya mengangkut separuh dari total kapasitas kapal,” pungkasnya. (*)

To Top