Metro Advertorial

Perpustakaan Balikpapan Hadirkan Inovasi Literasi selama Ramadan

kawasan Perpustakaan Balikpapan (foto:kotaku.co.id/chandra)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Ramadan bukan menjadi alasan untuk berhenti membaca. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan terus berupaya meningkatkan akses literasi bagi masyarakat, meskipun terdapat beberapa penyesuaian dalam layanan operasional selama bulan suci ini.

Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan Elvin Junaidi dijumpai saat pembukaan Safari Ramadan 1446 Hijriah di Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan, Selasa (4/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut dia menegaskan bahwa layanan perpustakaan tetap berjalan dengan optimal, meski ada perubahan dalam jam operasional.

“Ya, kami tetap buka seperti biasa, hanya saja mungkin pelayanan menyesuaikan. Kalau biasanya ada layanan malam, khusus Ramadan tidak ada layanan malam,” ujar Elvin dalam wawancara dengan awak media.

Menyadari bahwa masyarakat memiliki kesibukan yang meningkat selama Ramadan, perpustakaan tidak hanya mengandalkan koleksi fisik tetapi juga memperbanyak koleksi buku digital.

“Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa membaca kapan saja. Dengan koleksi buku digital, masyarakat bisa tetap mengakses bacaan meskipun tidak bisa datang langsung ke perpustakaan,” tambah Elvin.

Disebutkan, saat ini Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan memiliki sekitar 150 ribu koleksi buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital.

Buku digital ini dapat diakses dengan mudah, terutama bagi yang memiliki keterbatasan waktu atau tinggal jauh dari perpustakaan utama.

Selain memperkuat layanan digital, perpustakaan juga menghadirkan titik baca untuk beberapa lokasi strategis, guna menjangkau lebih banyak masyarakat.

Saat ini, terdapat enam titik baca. Tiga di antaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

“Lokasinya tersebar di taman, rumah sakit, serta beberapa sekolah. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati bahan bacaan dengan mudah,” jelas Elvin.

Inisiatif ini diyakini bermanfaat bagi anak-anak muda dan pelajar yang ingin mengisi waktu luang menjelang berbuka puasa dengan kegiatan yang lebih produktif.

“Banyak anak muda yang menunggu waktu berbuka, biasanya mereka lebih suka membaca sesuatu yang ringan. Dengan adanya titik baca dan akses digital, mereka tetap bisa menikmati buku tanpa harus datang ke perpustakaan,” tuturnya.

Dengan berbagai inovasi yang diterapkan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan berharap minat baca masyarakat semakin meningkat, terutama di era digital yang memungkinkan akses literasi menjadi lebih fleksibel.

“Kami ingin membangun budaya membaca yang lebih kuat. Teknologi harus dimanfaatkan untuk mendekatkan buku kepada masyarakat, bukan malah menjauhkan mereka dari literasi,” pungkas Elvin.

Dengan adanya dukungan fasilitas digital dan titik baca, Ramadan ini menjadi momentum yang tepat bagi masyarakat untuk tetap menumbuhkan kebiasaan membaca, kapan saja dan di mana saja. (*)

To Top