
KOTAKU, BALIKPAPAN-Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa penyediaan air bersih dan pengendalian banjir tetap menjadi fokus utama dalam kebijakan pemerintahannya.
Seperti yang disampaikan Rahmad Mas’ud dalam Pidato Perdananya sebagai wali kota periode kedua melalui Rapat Paripurna DPRD Balikpapan yang digelar di Balikppan Sport and Convention Center (BSCC/DOME), Rabu (5/3/3035).
Dalam pidatonya di hadapan DPRD Kota Balikpapan, Rahmad menekankan dua isu krusial ini sebagai faktor utama yang memengaruhi kualitas hidup warga dan daya dukung infrastruktur kota.
Disebutkan, saat ini, Balikpapan menghadapi tantangan besar dengan defisit air baku mencapai 920 liter per detik. Keterbatasan sumber air menjadi kendala serius karena Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan, tidak memiliki sungai besar sebagai pemasok utama air baku.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan mengoptimalkan pasokan air dari Bendung Sepaku Semoi dan Sungai Mahakam sebagai solusi jangka panjang.
Selain itu, peningkatan kapasitas infrastruktur pengolahan air juga sedang dilakukan agar distribusi lebih merata dan stabil.
“Pemerintah terus memperkuat kerja sama dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk memastikan ketersediaan air bersih, terutama di wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan pasokan,” ujar Rahmad.
Selain permasalahan air bersih, pengendalian banjir juga menjadi perhatian serius. Pemkot Balikpapan akan melanjutkan proyek pembangunan drainase dan bendali di Sungai Ampal, salah satu titik rawan banjir utama.
Tak hanya itu, Pemkot Balikpapan juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menangani banjir di kawasan Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur, yang kerap mengalami genangan saat hujan deras.
Rahmad menegaskan bahwa investasi infrastruktur ini bukan hanya untuk mengatasi masalah saat ini, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan generasi mendatang.
Oleh karena itu, Rahmad mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program pembangunan yang telah dirancang.
“Kami harus bergerak cepat agar Balikpapan tetap menjadi kota yang nyaman untuk dihuni. Dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, kami bisa mengatasi tantangan ini secara bertahap,” pungkasnya. (*)
