Metro

Alert..! Kasus DBD di Balikpapan Melejit di Tengah Covid 19

Kepala DKK Balikpapan dr Andi Sri Juliarty saat memberikan keterangan pers di Balai Kota, Senin (29/6/2020) (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Di tengah kewaspadaan mencegah penularan Covid-19, masyarakat juga wajib mewaspadai ancaman penyakit berbahaya lainnya yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi musim penghujan seperti saat ini. “DBD mengalami kenaikan kasus bukan kematian terutama di Balikpapan Utara,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di Balai Kota, Senin (29/6/2020).

Disebutkan, sejak Januari 2020 hingga pekan ke-25 tahun 2020, DBD mencapai 838 kasus dengan angka kematian sebanyak lima kasus. Dari jumlah itu, Kecamatan Balikpapan Utara menjadi yang tertinggi. Sebanyak 226 kasus.

Adapun tahun 2019, DBD mencapai 2.841 kasus, dengan angka kematian 12 kasus.

Fogging salah satu langkah yang dilakukan untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Utamanya di wilayah yang terjadi kasus. Akan tetapi, ujar dia menjelaskan, yang lebih utama membunuh jentik-jentik terlebih dahulu.

“Setiap ada laporan DBD dan minta fogging, kami harus cek dulu ke rumah sakit, kemudian puskesmas turun melakukan penyelidikan epidomologi atau mencari jentiknya karena percuma juga menyemprot nyamuk jika jentiknya banyak.

Jentik-jentiknya itu yang penting (dibasmi), saat mematikan nyamuk, satu minggu lagi jentik menjadi nyamuk besar lagi,” terangnya.

Dia menjelaskan, membunuh jentik juga wajib disertai dengan pemberatasan sarang nyamuk. Itu dapat dilakukan melalui aksi bersih-bersih. Pandemi Covid-19 yang menganjurkan warga tetap di rumah, memberikan banyak waktu untuk melakukan kegiatan bersih-bersih.

Sebelumnya, kelambu air menjadi salah satu langkah yang dilakukan dalam pemberantasan nyamuk. Tepatnya di kawasan Sepinggan. “Karena kami fokus pada (pencegahan) Covid 19 sehingga tidak mengembangkan lagi. Mudah-mudahan kelurahan dan para kader (kesehatan) yang meneruskan,” tukasnya.(*)

To Top