Corak

AMSI Konsisten Bangun Media Digital Lokal, Perkuat Ekosistem

Bidang Kemitraan dan Hubungan Internasional AMSI Amrie Hakim (tengah) saat mengikuti penandatanganan kesepakatan sinergi lembaga dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), Indonesia Corruption Watch (ICW) Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dalam rangka kampanye penguatan media yang difasilitasi USAID-MEDIA dan Internews (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sepanjang 2021, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menjalankan berbagai program sebagai komitmen untuk memperkuat ekosistem media siber yang sehat dari aspek konten dan berkelanjutan (sustainable) dari aspek bisnis, serta mendukung penguatan media independen, akses informasi dan demokrasi di Indonesia. Program utama yang menjadi fokus AMSI yakni penguatan media siber lokal.

Dalam siaran pers yang disampaikan, Senin (3/1/2022) dijelaskan, sepuluh media online mendapatkan pendampingan intensif selama tiga bulan untuk penguatan manajemen media dan keberlanjutan bisnis media digital melalui program Penguatan Media Independen di Indonesia yang didukung oleh USAID-MEDIA dan Internews. AMSI juga telah mengembangkan kurikulum dan modul training penguatan manajemen dan keberlanjutan bisnis media online. Saat ini sedang merumuskan konsep guideline media terpercaya “Trustworthy News” untuk dikembangkan di Indonesia.

Sedangkan melalui Program Pengembangan Media Digital yang didukung Google News Initiative menjangkau lebih dari 1.200 peserta perwakilan media di Indonesia. Pelatihan ini khusus ditujukan bagi media skala kecil dan menengah, mencakup pengembangan audiens, digital advertising dan product thinking.

“Program penguatan bisnis media, riset, training penguatan skill media dan masyarakat terkait mis atau disinformasi dan webinar merupakan langkah awal mewujudkan ekosistem digital yang sehat,” kata Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut di Jakarta.

Langkah penguatan media independen juga dilakukan dengan melakukan riset Lanskap Media Digital di Indonesia melibatkan 100 responden perwakilan media dengan dukungan USAID-MEDIA melalui Internews. Sekretaris Jenderal AMSI sekaligus CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika mengatakan, untuk memahami potret atau lanskap media online Indonesia diperlukan riset sebagai data awal guna menyusun langkah strategis membangun ekosistem digital yang mendukung pengembangan media online di Indonesia. “Riset ini adalah riset komprehensif pertama yang memotret kondisi media digital Indonesia dan penting untuk merumuskan program-program peningkatan kapasitas pengelola media digital,” katanya.

Pages: 1 2

To Top