Metro Advertorial

Anak Balikpapan Ukir Sejarah Laga Piala Asia U-17, DPOP Siapkan Bonus

KOTAKU, BALIKPAPAN-Bangga! Itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan pencapaian Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 di ajang Piala Asia U-17 tahun 2025.

Betapa tidak, dalam laga kedua Grup C yang berlangsung Senin (7/4/2025), Garuda Muda tampil perkasa dan sukses menundukkan Yaman dengan skor telak 4-1.

Kemenangan ini bukan hanya memastikan tiket menuju perempat final, tetapi juga sekaligus mengantarkan Indonesia lolos putaran final Piala Dunia U-17 tahun 2025.

Yang bikin lebih membanggakan, salah seorang pahlawan kemenangan ini yakni Daffa Zaidan El Fikri, pemain muda berbakat asal Kota Balikpapan.

Nama Daffa kini jadi sorotan nasional setelah tampil gemilang dalam laga bergengsi ini.

Terkait itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (DPOP) Balikpapan Ratih Kusuma, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Daffa.

Dia menyebut bahwa sejak awal sudah melihat potensi luar biasa dari sang pemain.

“Daffa ini istimewa. Saya sudah ikuti kiprahnya sejak (mengikuti) SSB (sekolah sepak bola, Red), bahkan sampai dia main di Solo.

Saat dia pulang ke Balikpapan tahun lalu, saya sendiri yang jemput di bandara karena saya yakin dia akan jadi bintang,” ucap Ratih saat ditemui, Kamis (10/4/2025).

Meski baru berusia 16 tahun, lanjut Ratih menerangkan, pengalaman dan mental Daffa terbilang matang. Ratih mengakui komunikasi langsung dengan Daffa terbatas karena aturan ketat Timnas.

Namun dia tetap memantau kabar Daffa lewat rekan-rekannya.

“Sekarang dia masih fokus Piala Asia, HP dan media sosialnya ditahan pelatih. Tapi kabarnya tetap kami pantau, dan dia sedang berjuang keras untuk merah putih,” tambahnya.

Ratih menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan memberikan apresiasi kepada Daffa sebagai bentuk dukungan dan motivasi bagi generasi muda lainnya.

“Kami akan komunikasikan soal bonus atau penghargaan bagi Daffa.

Ini bukan hanya soal hadiah, tapi untuk menunjukkan bahwa perjuangan anak daerah dihargai,” tegasnya.

Lebih lanjut Ratih juga menekankan pentingnya pembinaan usia dini dan peran turnamen lokal dalam mencetak atlet-atlet masa depan.

“Saya selalu hadir saat turnamen usia U-10 sampai U-13.

Klub-klub juga harus bersinergi dengan Askot PSSI agar pembinaan bisa lebih terarah. Daffa adalah bukti nyata dari kerja keras ini,” jelasnya.

Ratih berharap kegiatan olahraga di Balikpapan—baik yang diselenggarakan Pertamina, Polresta, maupun Lanud—tetap rutin digelar sebagai pemantik semangat para talenta muda.

“Prestasi Daffa bukan akhir, tapi awal dari kebangkitan. Balikpapan bisa, anak-anak Balikpapan mampu. Tinggal terus jaga bara semangat ini,” pungkas Ratih penuh harap. (*)

To Top