KOTAKU, BALIKPAPAN-Permasalan air di Kota Balikpapan hingga hari ini masih menemui solusi jitu, mengingat masih ada kawasan yang belum dijangkau air bersih.
Hal itu juga kerap terdengar saat anggota DPRD Balikpapan turun menjumpai konstituennya dalam agenda reses beberapa waktu lalu.
“(di rumah) Saya sendiri sudah dua bulan air tidak mengalir,” kata Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Laisa Hamisah di gedung DPRD Balikpapan, Rabu (22/11/2023).
Maka beragam solusi pun terus dipikirkan lebih lagi menjelang dipindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kelurahan Sepaku Penajam Paser Utara (PPU).
“Tentunya ini akan berdampak terhadap pertumbuhan penduduk, dampaknya juga kebutuhan air bersih,” ujarnya.
Laisa mengaku pernah membahas permasalahan ini langsung dengan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud untuk mencari solusi permasalahan air di teras IKN ini.
“Pernah saya bicnang dengan pak wali, pak wali apa solusi air di Balikpapan, masyarakat semua mengeluh, kemudian pak wali nanya balik, dan saya jawab air laut, karena kalau dilihat biar ada suplai dari IKN masih kurang,” ungkapnya.
Ya, solusi itu yakni desalinasi air laut, atau proses membuat air asin menjadi air tawar dengan cara sederhana menghilangkan garam dari badan air.
“Memang sih biaya besar tapi masa tidak bisa, kan bisa mencari investor yang siap membantu kebutuhan Kota Balikpapan,” pungkasnya. (*)
