pegadaian
Metro Advertorial

Antisipasi Longsor, Kelurahan Telaga Sari Fokuskan Perbaikan Drainase dan Siring

hut ri hut ri
hut ri hut ri

KOTAKU, BALIKPAPAN-Permukiman penduduk di wilayah Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah didominasi dengan perbukitan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bahaya longsor dan dapat mengancam setiap waktu.

Ya, hal tersebut tentunya tidak luput dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Guna mengantisipasi itu, Kelurahan Telaga Sari sebagai perpanjangan tangan pun terus berupaya untuk melakukan pengerjaan fasilitas umum (fasum) drainase di lingkungannya.

hut ri

Begitupun, dengan pemasangan siring di setiap rumah warga.

Ditemui di ruang kerjanya, Sekretaris Lurah Telaga Sari Kamsani mengungkapkan bahwa struktur drainase dan siring di lingkungan Kelurahan Telaga Sari memang sudah membutuhkan perhatian serius.

Disebabkan, minim pemeliharaan dan sudah berumur puluhan tahun lamanya.

Sehingga, kata dia, hal tersebut sering dicetuskan saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Agar seyogyanya, siring dan drainase lebih diprioritaskan untuk warga Kelurahan Telaga Sari.

“Itu yang sering kami sampaikan saat Musrenbang. Kami usulkan perbaikan melalui program pemerintah. Dan Alhamdulillah disetujui,” ujar Kamsani.

Dia pun bersyukur bahwa perbaikan drainase di wilayahnya sudah berjalan hingga capaian 70 persen. Meski masih tersisa 30 persen lagi.

Sedangkan untuk pengerjaan siring, lanjutnya, baru dikerjakan untuk lima titik yang termasuk fasilitas umum (fasum).

“Nah, kendalanya siring itu bukanlah bagian dari fasum tapi struktur untuk rumah pribadi warga. Jadi kami terkendala mengerjakan permanen, karena siring itu bukanlah bagian dari fasum,” jelasnya.

Meski begitu, dia tetap berupaya dengan mencari cara yakni berkolaborasi melalui bantuan stimulan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan.

“Jadi kami beri bahan seperti papan, kayu ulin serta peralatan pendukung lainnya untuk masyarakat. Kemudian (masyarakat) mengerjakan sendiri,” akunya.

Kamsani pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan air dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Sekaligus menyediakan penampungan untuk air hujan.

“Ya kami imbau untuk mengatur buangan air yang teratur. Sebenarnya permasalahan kami ini dilema juga, karena saat diberi kelancaran air PDAM, tapi waktu hujan masyarakat enggan menampung,” tutupnya. (*)

To Top